IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Sebanyak 11.169 calon siswa terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan di SMA Negeri (SMAN) di Kota Makassar. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan daya tampung yang tersedia. Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan, jumlah kuota SMA negeri di Makassar hanya 8.388, sementara jumlah pendaftar mencapai 19.557 siswa.
“Kuota SMA yang tersedia hanya 8.388 lebih, sementara pendaftar yang mau masuk SMA di Makassar itu menyentuh angka 19.557. Kalau dengan SMA swasta, itu harusnya cukup. Tidak ada anak yang tidak bisa sekolah di Makassar,” ungkap Muliyama Tanjung, Bagian Teknis Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Sulsel 2025, dikutip Herald Sulsel.
BACA JUGA:
Pemerintah Tetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H Jatuh pada 28 Mei, Idul Adha Digelar 6 Juni 2025
Berbeda dengan SMA, jumlah pendaftar di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Makassar masih berada di bawah kapasitas. Tercatat hanya 3.357 pendaftar, sementara kuota yang tersedia sebanyak 5.976 siswa.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, menyampaikan bahwa total daya tampung SMA/SMK negeri dan swasta di Makassar mencapai 23 ribu siswa.
“Sekarang yang tersedia ada 23 ribu (daya tampung) dari sekolah swasta dan negeri di Makassar. Jadi, untuk negeri itu sekitar 8 ribu,” jelas Iqbal saat ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
Meski belum memiliki data pasti jumlah lulusan SMP tahun 2025, Iqbal berharap total pendaftar tidak melebihi kapasitas yang ada agar tidak ada siswa yang putus sekolah.
“Tahun lalu saja jumlah pendaftar mencapai 24 ribu,” tambahnya.
Skema Homeschooling Disiapkan
Sebagai langkah antisipasi jika jumlah pendaftar kembali membludak, Disdik Sulsel telah menyiapkan opsi homeschooling bagi siswa yang tidak tertampung. Program ini memungkinkan siswa belajar dari rumah dengan pendampingan orang tua atau tutor, sebagai alternatif dari sekolah formal.
“Mudah-mudahan tidak lebih dari 23 ribu. Kalau lebih, kita mungkin arahkan ke kebijakan homeschooling,” tutup Iqbal.