Headlines

Jepang Kembali Dilanda Gempa, Berkekuatan 6,9 skala richter

FotoI st

IKOLOM.NEWS, INTERNASIONALGempa berkekuatan 6,9 skala richter mengguncang wilayah barat daya Jepang pada hari Senin (13/1/2025).

Dikutip dari Kyodo News, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan, guncangan terjadi pada pukul 21.19 waktu setempat di sebagian Prefektur Miyazaki dan Kochi.

JMA lalu mengeluarkan peringatan gelombang tsunami sekitar satu meter usai gempa mengguncang Prefektur Miyazaki dan Kochi.

Gempa bumi kuat itu terjadi pada pukul 21.19 waktu setempat. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan gempa ini dengan intensitas lebih rendah yakni 5, pada skala Jepang dari 0 hingga 7 di daerah yang paling parah dilanda gempa.

Gempa terjadi di lepas perairan Hyuga-nada di Kyushu selatan pada garis lintang 31,8 derajat utara dan garis bujur 131,6 derajat timur. JMA telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk prefektur Miyazaki dan Kochi.

Alasan Jepang Sering Dilanda Gempa

Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan risiko bencana alam paling tinggi di dunia. Setiap tahun, gempa bumi dan tsunami kerap melanda wilayah ini, membawa dampak besar pada kehidupan masyarakat. Data dari Earthquake List mencatat lebih dari seribu gempa bumi mengguncang Jepang sepanjang tahun 2024, menempatkannya sebagai negara ketiga dengan jumlah gempa terbanyak.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa Jepang begitu rentan terhadap gempa bumi dan tsunami? Posisi geografis dan kondisi geologis negara ini menjadi kunci utama. Dengan lokasi strategis di Cincin Api Pasifik, Jepang menghadapi aktivitas tektonik yang hampir konstan.

Namun, tidak hanya itu. Adanya Palung Jepang yang dalam dan topografi yang kompleks turut memperparah risiko bencana di wilayah ini. Berikut penyebab Jepang sering dilanda gempa bumi dan tsunami dalam penjelasan yang terstruktur dan mudah dipahami:

Iklim dan Topografi: Faktor Pendukung Risiko

Selain aktivitas geologis, Jepang juga menghadapi variasi iklim yang ekstrem. Angin topan, hujan lebat, dan salju tebal sering kali memperburuk situasi setelah bencana gempa atau tsunami.

Topografi yang terjal dan kompleks juga membuat Jepang rawan longsor, yang sering kali dipicu oleh gempa bumi. Kondisi ini semakin meningkatkan risiko kerusakan dan korban jiwa.

Peran Palung Jepang dalam Bencana Alam

Palung Jepang adalah salah satu palung samudra terdalam di dunia, dengan kedalaman mencapai 8.410 meter. Struktur ini memainkan peran penting dalam aktivitas seismik di wilayah tersebut.

Pada tahun 2006, gunung berapi aktif ditemukan di dalam Palung Jepang, yang diyakini menjadi pemicu Gempa Tohoku 2011 berkekuatan M 9,1. Gempa ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga memicu tsunami dahsyat yang menyebabkan ribuan korban jiwa.

Keberadaan palung ini membuat Jepang sangat rentan terhadap gempa besar yang terjadi di bawah laut, yang sering kali diikuti oleh tsunami.

Posisi Geografis Jepang dan Aktivitas Tektonik

Jepang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, zona berbentuk tapal kuda yang mengelilingi Samudra Pasifik. Zona ini adalah tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik utama, seperti Lempeng Pasifik dan Lempeng Laut Filipina.

Gerakan lempeng-lempeng ini menghasilkan energi besar yang memicu gempa bumi. Semakin banyak batas lempeng, semakin banyak pula gempa bumi yang terjadi. Posisi Jepang yang unik membuatnya berada di persimpangan lempeng tektonik yang sangat aktif.

Selain itu, keberadaan jaringan seismik canggih membantu Jepang mendeteksi aktivitas gempa dengan cepat. Namun, meski teknologi ini membantu, potensi kerusakan tetap tinggi mengingat intensitas gempa yang kerap terjadi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *