IKOLOM.NEWS, BULUKUMBA – Program “Sehari Tanpa Gadget: Lomba Permainan Tradisional” merupakan salah satu program kerja yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap teknologi serta mengenalkan kembali permainan tradisional di Desa Pantama, Kec. Kajang, Kab. Bulukumba, Selasa (28/1/2025).
Program ini mengajak siswa untuk berinteraksi secara langsung melalui permainan yang edukatif dan menyenangkan.
Koordinator Posko, Andi Muhammad Fajar (Teknik Geologi Ang. 21), dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas suksesnya acara ini.
“Di era digital ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget. Melalui program ini, kami ingin mengenalkan kembali permainan tradisonal kepada generasi muda. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk terus mencintai dan melestarikan budaya lokal,” ucap Fajar.
Program ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN-T Gel. 113 Unhas Desa Pantama yang bekerja sama dengan pihak sekolah dasar, guru, dan orang tua siswa.
Peserta kegiatan adalah siswa SD se-Desa Pantama yang antusias mengikuti berbagai perlombaan, seperti engrang batok kelapa, engrang bambu, balap karung, tarik tambang, dan cerdas cermat. Selain itu, masyarakat sekitar juga turut serta dalam mendukung jalannya kegiatan.
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri 250 Koli-Koli. Kegiatan ini bertepatan dengan cuti bersama tahun baru Imlek, agar tidak mengganggu proses pembelajaran sekolah dan bisa mengisi waktu luang dari siswa-siswa dengan kegiatan yang produktif.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gadget yang berlebihan, meningkatkan interaksi sosial, serta melestarikan budaya permainan tradisional yang mulai ditinggalkan. Selain itu, permainan tradisional juga mengandung banyak manfaat, seperti meningkatkan kreativitas, kerja sama, dan kesehatan fisik.
Selain itu, Kepala Sekolah SD Negeri 250 Koli-Koli, Muhammad Mahdi yang turut hadir dalam acara ini juga memberikan apresiasi tinggi. Beliau menekankan bahwa permainan tradisional tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter anak-anak.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan karena memiliki manfaat besar bagi perkembangan sosial dan menanamkan nilai-nilai budaya yang hampir terlupakan,” kata Muhammad Mahdi.
Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan mengenai dampak negatif penggunaan gadget berlebihan. Setelah itu, peserta dibagi sesuai dengan sekolah masing-masing dan jenis lomba yang diikuti. Panitia juga menyediakan hadiah dan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi peserta dan sekolah atas antusiasme yang besar dalam kegiatan ini.
Diakhir kegiatan tak lupa koordinator posko, Fajar sapaan hangatnya, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih. ”Kami sangat bersyukur atas antusiasme peserta dan terima kasih kepada berbagai pihak dalam kelancaran program ini.
Dengan suksesnya program ini, kami KKN-T Unhas Desa Pantama berharap permainan tradisional semakin dikenal dan tetap dimainkan oleh generasi muda. Program ini diharapkan menjadi pemantik guna menjaga warisan budaya agar tetap lestari.