IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Forum Informasi dan Komunikasi Organisasi Non Pemerintah Sulawesi Selatan (FIK ORNOP Sulsel) menggelar penyusunan Strategic Planning dalam rangka implementasi visi dan misi organisasi untuk periode 2024-2028, Minggu (16/2/2025).
Dengan mengusung tema Membangun Masa Depan Berkelanjutan: Future Practice dalam Pengembangan Organisasi Masyarakat Sipil, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran organisasi masyarakat sipil dalam menghadapi tantangan ke depan.
Acara ini berlangsung di Aula Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar dan dihadiri oleh Sekretariat FIK ORNOP Sulsel, Badan Musyawarah (Bamus) FIK ORNOP Sulsel, serta organisasi anggota periode 2024-2028. Selain itu, turut hadir Koordinator dan Bamus FIK ORNOP Sulsel dari periode sebelumnya, seperti Khudri Arsyad, Judy Rahardjo, Baharuddin Solongi, Zulkifli Hasanuddin, dan Haswandy Andy Mas.
Baca Juga: Samsang Syamsir Kembali Menjadi Koordinator FIK ORNOP Sulsel: Ini Langkah Strategis Kepengurusan Baru
Penyusunan Strategi untuk Keberlangsungan FIK ORNOP
Koordinator FIK ORNOP Sulsel periode 2024-2028, Samsang Syamsir, menegaskan bahwa penyusunan Strategic Planning merupakan agenda rutin yang dilakukan di awal periodesasi pengurusan baru.
“Penyusunan Strategic Planning FIK Ornop Sulsel merupakan kegiatan rutin awal periodesasi pengurusan baru FIK Ornop yang dilaksanakan yang bertujuan untuk merumuskan plat form bersama dengan Lembaga Anggota dan juga untuk merumuskan pola hubungan strategi FIK Ornop Sulsel dan stakeholdernya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menunjukkan bahwa dinamika kelembagaan FIK ORNOP Sulsel terus berjalan dengan baik.
“Kegiatan Ini juga menegaskan bahwa dinamika kelembagaan FIK Ornop Sulsel berjalan dengan baik dan tetap konsisten dalam gerakan organisasi masyarakat sipil, tidak hanya di lingkup Sulsel tetapi juga lingkup Regional, Nasional dan menuju Internasional.” lanjutnya.
Diskusi dan Evaluasi Organisasi
Penyusunan strategi ini dipandu oleh Nasthain Gasba dan Junardi Jufri sebagai fasilitator. Setelah pembukaan acara, Nasthain Gasba menjelaskan alur dan perumusan perencanaan strategi, dilanjutkan dengan pembahasan landasan strategis, tujuan, serta hasil yang ingin dicapai. Selanjutnya, Junardi Jufri memandu sesi perumusan isu-isu strategis yang melibatkan seluruh peserta.
Dalam sesi diskusi, peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan serta melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kepengurusan FIK ORNOP Sulsel, baik secara internal maupun eksternal. Beberapa isu yang menjadi sorotan dalam diskusi ini meliputi situasi demokrasi, hak asasi manusia, politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, serta keadilan gender di Indonesia.
Khudri Arsyad menekankan pentingnya penguatan organisasi secara internal.
“Untuk memaksimalkan implementasi visi dan misi, FIK Ornop Sulsel secara internal harus kuat, sehingga dibutuhkan penguatan organisasi berupa penguatan kapasitas pengurus berupa manajerial, dan oenguasaan isu strategis. FIK Ornop juga harus memperkuat jaringan anggota agar lebih siap menghadapi tantangan dan peluang masa depan.” jelasnya.
Menjawab Tantangan di Masa Depan
Sejak berdiri pada tahun 1990, FIK ORNOP Sulsel terus berupaya untuk berkontribusi dalam mewujudkan organisasi masyarakat sipil yang kuat, demokratis, dan berkeadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, tantangan di masa depan semakin berat, terutama dalam konteks penegakan demokrasi yang mengalami kemunduran dalam satu dekade terakhir.
Kepemimpinan Presiden Prabowo dinilai membawa kebijakan yang berpotensi merugikan masyarakat, seperti pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga secara besar-besaran demi program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta pelibatan militer dalam ranah sipil yang dapat mengancam demokrasi. Dengan jumlah anggota mencapai 51 organisasi, FIK ORNOP Sulsel diharapkan mampu menjawab tantangan ini dan terus memperjuangkan demokrasi serta hak-hak masyarakat sipil di Indonesia.