IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Warga Kelurahan Bara-Barayya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus berjuang melawan ancaman penggusuran yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri (PN) Makassar. Mereka menuntut keadilan atas tanah yang telah mereka tempati selama bertahun-tahun.
Warga yang tergabung dalam Aliansi Bara-Barayya menggelar aksi demonstrasi di PN Makassar, Jalan RA Kartini, Kecamatan Ujung Pandang, Senin (17/2/2024). Setelah itu, massa melanjutkan aksi ke Polrestabes Makassar, Flyover Makassar, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Makassar.
Baca Juga: Uni Eropa Tegaskan Gencatan Senjata di Gaza Harus Dilaksanakan Tanpa Syarat Baru
Salah satu warga, Anderias, mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, warga Bara-Barayya merasa diawasi oleh aparat kepolisian yang terus memantau lingkungan mereka.
“Persisnya pada malam Minggu, Kabag Ops (Polrestabes Makassar) langsung turun ke lapangan membaca situasi seperti apa. Itu menjadi kegelisahan tersendiri, bahkan sebagian warga merasa itu adalah teror dari aparat keamanan,” ujar Anderias di depan PN Makassar.
Menurutnya, aparat memberikan jawaban yang tidak meyakinkan saat warga menanyakan alasan kehadiran mereka.
“Kalau memang belum ada apa-apa dari pengadilan, lalu kenapa polisi turun? Ini yang perlu kami dapatkan penjelasannya,” tegasnya.
Penggusuran Diduga Akan Dilakukan Februari 2025
Anderias menduga bahwa penggusuran besar-besaran akan dilakukan pada Februari 2025.
“Setelah tanggal 20 itu, karena yang pasti bulan Februari. Ini yang kami dengar dari berbagai sumber sebagai bulan krusial bagi Bara-Barayya,” katanya.
Ia menegaskan bahwa warga Bara-Barayya akan terus berjuang mempertahankan hak mereka dan menolak segala bentuk penggusuran yang dianggap tidak adil.
Lebih lanjut, Anderias menyebut bahwa kasus ini tidak lepas dari campur tangan mafia tanah dan meminta aparat penegak hukum untuk tidak terlibat dalam praktik ilegal tersebut.
“Kami akan membuktikan bahwa kasus Bara-Barayya ini adalah kerja mafia tanah. Kami mohon kepada aparat penegak hukum, tolong jangan sampai kalian terlibat dalam kerja-kerja mafia ini,” tandasnya, disambut teriakan “Hidup Bara-Barayya!” dari warga yang hadir.
Warga berjanji akan terus mempertahankan tanah mereka dan menolak segala bentuk penggusuran yang mereka anggap tidak adil.