Headlines

Wali Kota Makassar Gandeng Dirut Jakpro Rancang Stadion Baru di Untia

Wali Kota Makassar Gandeng Dirut Jakpro Rancang Stadion Baru di Untia. (Foto: ist)

IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menggandeng Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, untuk merancang pembangunan stadion baru di kawasan Untia, Makassar.

Iwan Takwin, yang sebelumnya dikenal sebagai sosok di balik desain Jakarta International Stadium (JIS), langsung terjun ke Makassar untuk meninjau lokasi yang direncanakan sebagai lahan stadion.

BACA JUGA: Wali Kota Makassar Perkuat Sinergi dengan Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

“Pak Iwan Takwin langsung ke Makassar untuk melihat lokasi pembangunan stadion. Sebagai langkah awal, kami akan memastikan legalitas dan batas-batas wilayah lahan yang akan digunakan,” ujar Munafri saat meninjau lahan milik Pemerintah Kota Makassar, Senin (10/3/2025).

Munafri mengungkapkan, Pemkot Makassar akan terlebih dahulu melakukan pengukuran dan penimbunan lahan sebelum masuk ke tahap pembangunan. Menurutnya, perataan lahan menjadi penting karena akan menentukan struktur bangunan stadion nantinya.

“Lahannya masih mentah, jadi perlu ditimbun dulu agar kita bisa melihat kepadatannya, karena ini akan mempengaruhi struktur stadion,” tambah mantan CEO PSM Makassar itu.

Estimasi Biaya dan Kapasitas

Dari perhitungan sementara, biaya penimbunan lahan diperkirakan mencapai Rp70 miliar. Namun, angka tersebut masih perlu dikaji ulang melalui survei dan studi kelayakan yang lebih detail.

“Perkiraan awal untuk penimbunan lahan sekitar Rp70 miliar. Tapi ini belum final, masih harus dihitung lagi berdasarkan tingkat kepadatan tiap bagian lahan,” jelas Munafri.

Munafri menambahkan, skema pembiayaan proyek stadion bisa dilakukan secara kombinasi antara dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta investasi pihak ketiga.

“Pemerintah bisa siapkan lahan yang sudah matang, sementara untuk konstruksi fisiknya bisa dikerjasamakan dengan investor. Jadi, bisa skema kombinasi,” ujarnya.

Adapun luas lahan yang disiapkan mencapai 3 hingga 5 hektare, dengan kapasitas stadion dirancang untuk menampung 15.000 hingga 20.000 penonton.

“Target awalnya 15.000 penonton, tapi kami juga siapkan kemungkinan untuk diperluas hingga 20.000, tergantung hasil studi kelayakan dan rancangan finalnya,” kata Ketua DPD II Golkar Makassar itu.

Aksesibilitas dan Dampak Ekonomi

Selain fokus pada konstruksi, Pemkot Makassar juga mempertimbangkan aspek aksesibilitas stadion serta dampaknya terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

“Kita pikirkan juga bagaimana alur keluar-masuk penonton, terutama saat bubaran agar tetap aman dan tertib. Harapannya, stadion ini bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi kawasan Untia,” ujar Munafri.

Untuk mendukung perencanaan tersebut, tim dari Dinas Pertanahan Kota Makassar dijadwalkan akan melakukan pengukuran dan verifikasi legalitas lahan dalam waktu dekat.

“Senin nanti, saya akan perintahkan tim untuk turun langsung memastikan ukuran dan batas wilayah lahan ini. Setelah itu, baru kita bisa mulai menyusun rancangan awal stadion,” tegasnya.

Munafri juga menekankan bahwa pembangunan stadion harus mengikuti standar internasional, termasuk arah bangunan yang harus membentang dari Utara ke Selatan.

“Arah stadion tidak bisa sembarangan, harus mengikuti standar yang berlaku untuk stadion olahraga,” pungkasnya.

Dengan hadirnya stadion baru ini, diharapkan Makassar memiliki fasilitas olahraga bertaraf nasional yang dapat mengakomodasi berbagai event dan menjadi ikon baru bagi kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *