IKOLOM.NEWS, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Macca Inspirasi Nusantara bersama perwakilan dua perusahaan Jepang yang bergerak di bidang logistik, yakni Asia Sustainable Business Cooperative dan Transport Kono Co Ltd.
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota Makassar tersebut membahas peluang perekrutan tenaga kerja asal Makassar untuk bekerja di Jepang.
BACA JUGA: Di Tengah Efisiensi Anggaran, Pemkot Parepare Anggarkan Rp 2,6 Miliar untuk Mobil Dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Pemilik Asia Sustainable Business Cooperative, Aoshima Yusuke, mengaku tertarik dengan potensi tenaga kerja asal Makassar, sehingga datang langsung dari Jepang untuk melihat langsung potensi yang ada.
“Kami kagum dengan etos kerja tenaga kerja Indonesia. Saat ini, kami membutuhkan puluhan pengemudi serta tenaga kerja di berbagai posisi lainnya. Kami berharap lebih banyak pekerja dari Makassar dapat bergabung dengan perusahaan kami,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur LPK Macca Inspirasi Nusantara, Heri Ilham, menjelaskan bahwa pihaknya menjadi jembatan bagi calon tenaga kerja migran asal Makassar yang ingin bekerja di Jepang.
“Saat ini, kebutuhan tenaga kerja di Jepang semakin meningkat, bahkan mencapai 850 ribu pekerja tahun lalu, tetapi yang terpenuhi baru sekitar 200 ribu orang,” jelas Heri.
Namun demikian, ia menyampaikan bahwa minimnya pekerja migran asal Makassar disebabkan oleh proses persiapan yang sulit, termasuk tidak tersedianya lokasi ujian sertifikasi di Makassar.
“Calon pekerja dari Makassar harus ke Manado atau Denpasar untuk ikut ujian Japan Foundation Test (JFT) dan Specified Skilled Worker (SSW), yang merupakan sertifikasi wajib untuk bekerja di Jepang,” tambahnya.
Karena itu, Heri berharap Pemerintah Kota Makassar dapat memfasilitasi penyelenggaraan ujian JFT dan SSW di Makassar agar proses pemberangkatan tenaga kerja migran lebih mudah, murah, dan efisien.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Ia mengatakan bahwa peluang kerja ke Jepang sejalan dengan program strategis Pemkot Makassar, yakni Makassar Creative Hub.
“Program ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan, baik bahasa maupun teknis, untuk anak muda Makassar. Harapannya, lulusan baru atau warga yang belum bekerja bisa mendapatkan kesempatan kerja, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Munafri.
Munafri juga menyatakan dukungannya agar ujian JFT dan SSW dapat dilaksanakan di Makassar, sehingga dapat memperluas peluang kerja bagi masyarakat Makassar.
“Kami sangat mendukung inisiatif ini karena bisa membuka lebih banyak peluang kerja. Jika ujian ini ada di Makassar, tentu akan sangat membantu calon tenaga kerja dalam mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan,” ucapnya.
Selain itu, Munafri berencana untuk segera bertemu dengan Konsuler Jepang di Makassar guna membahas langkah-langkah konkret untuk merealisasikan kerja sama ini.
“Ini menarik. Jika tenaga kerja kita bisa mendapatkan pengalaman kerja di luar negeri, tentu akan meningkatkan pendapatan dan kualitas SDM Makassar. Saya akan berbicara dengan Konjen Jepang dan perusahaan-perusahaan di Jepang untuk membahas ini lebih lanjut,” tandasnya.
Munafri berharap kerja sama ini dapat mempercepat alur penyaluran tenaga kerja Makassar ke Jepang dan meningkatkan daya saing SDM Makassar di pasar internasional. (*)