IKOLOM.NEWS, NASIONAL — Pemerintah RI resmi mengumumkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 31,2 triliun hingga 28 Februari 2025.
BACA JUGA : Wali Kota Makassar Temui Kajari Bahas Proyek Mangkrak, Minta Petunjuk Hukum
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kondisi defisit ini memerlukan strategi keuangan yang tepat untuk menjaga stabilitas fiskal di tengah tantangan ekonomi global.
Namun, pengumuman tersebut menuai respons tajam dari sejumlah kalangan. Salah satunya datang dari pegiat media sosial, Nicho Silalahi. Lewat akun X (dulu Twitter) miliknya, @Nicho_Silalahi, ia menyoroti kemungkinan pemerintah akan kembali menambah utang untuk menutupi defisit anggaran.
“Ketika SPG World Bank dan IMF memberikan sinyal agar segera berhutang kembali pada lintah darat,” tulis Nicho, Sabtu (15/3/2025).
Selain itu, Nicho juga mempertanyakan transparansi pengelolaan keuangan negara, termasuk dana-dana yang selama ini diklaim pemerintah berhasil diselamatkan.
“Yang jadi pertanyaan, ke mana uang sitaan dari koruptor? Ke mana dana pemotongan anggaran di setiap Kementerian dan Lembaga?” lanjutnya.
Ia menilai, utang yang terus menumpuk sejak pemerintahan sebelumnya harus segera diaudit secara menyeluruh.
“Kapan diaudit seluruh utang yang ditimbulkan rezim Jokowi?” tegasnya.
Diketahui, Sri Mulyani sebelumnya mengungkapkan defisit APBN 2025 sebesar Rp 31,2 triliun terjadi akibat ketidakseimbangan antara pendapatan dan belanja negara. Pemerintah, menurutnya, terus mengupayakan berbagai langkah agar keuangan negara tetap sehat dan terkendali.