IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Parkir liar semakin marak terjadi selama bulan Ramadan, terutama di kawasan perbelanjaan yang ramai dikunjungi warga. Salah satu titik paling krusial adalah di sepanjang Jl Boulevard, di mana kendaraan terparkir hingga ke badan jalan dan hanya menyisakan sedikit ruang bagi pengguna jalan lainnya.
BACA JUGA:Perseteruan Anggota DPRD AM Makassar dan Guru Berakhir Damai
Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan akan menata ulang sistem perparkiran di kota ini. Menurutnya, perlu ada inovasi untuk menertibkan parkir liar, salah satunya dengan menerapkan sistem pembayaran non-tunai atau cashless.
“Pola pembayarannya harus cashless. Parkir ini harus ditata, kita akan melihat harus ada inovasi,” ujar Munafri pada Jumat (21/3/2025).
Selain itu, ia menilai sistem pengelolaan parkir yang ada saat ini perlu diubah, termasuk menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam kesemrawutan perparkiran. Munafri juga menyoroti bahwa kondisi parkir yang semrawut tidak memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi daerah.
“Menurut saya ada kesalahan kelola, ini yang harus kita perbaiki,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Munafri memastikan akan mengevaluasi kinerja Perumda Parkir Makassar Raya, yang bertanggung jawab atas pengelolaan parkir di Makassar.
“Bukan perlu, sangat perlu dievaluasi,” tambahnya.
Saat ini, Tim Transisi Mulia tengah melakukan evaluasi terhadap seluruh Perusahaan Daerah (Perusda) di Kota Makassar. Diketahui, Pemkot Makassar memiliki enam Perusda, yakni PDAM, PD Parkir Makassar Raya, PD Terminal Makassar Metro, PD Pasar Makassar Raya, PD Rumah Potong Hewan (RPH), dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta kontribusi setiap Perusda bagi pembangunan Kota Makassar.