IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Pemerintah akan segera membuka pendaftaran Sekolah Rakyat bagi siswa dan guru untuk tahun ajaran 2025/2026. Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 53 dari total 200 Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi dalam tiga bulan ke depan.
Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama yang disiapkan sepenuhnya gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin, dengan jenjang pendidikan dari SD, SMP hingga SMA. Program ini dirancang untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka masa depan cerah bagi generasi penerus bangsa.
BACA JUGA:
Gubernur Sulsel-Sultra Bahas Rute Penerbangan Bone-Kendari
Program ini diatur melalui Instruksi Presiden (Inpres) No 8 Tahun 2025, yang menegaskan bahwa Sekolah Rakyat menjadi bagian dari strategi pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Calon siswa ditentukan berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Rekrutmen Guru oleh BKN
Sekolah Rakyat dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos), sementara rekrutmen guru dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Penyediaan tenaga pengajar melibatkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Agama (Kemenag).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa prioritas rekrutmen guru akan diberikan kepada PNS, diikuti oleh PPPK yang telah mendapat penempatan, dan PPPK paruh waktu.
Menteri PANRB Rini Widyantini menambahkan bahwa proses pendataan kepegawaian akan segera dilakukan bersama BKN.
“Kami akan melakukan inventarisasi untuk pengisian kepegawaian, dengan mengundang kepala BKN,” ujarnya.
Pendaftaran Siswa Tanpa Tahun Ajaran
Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat mengadopsi sistem multi entry multi exit, di mana siswa dapat masuk kapan saja tanpa terikat tahun ajaran.
“Yang penting adalah mereka bisa belajar dan karakternya terbentuk melalui asrama,” katanya.
Sistem rekrutmen siswa dilakukan dengan mengintegrasikan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan DTSEN. Anak yang berasal dari desil 1 dan 2 yang tidak terdata di Dapodik diprioritaskan, karena dianggap sebagai anak yang putus sekolah.
Kurikulum Berbasis Individu dan Karakter
Sekolah Rakyat akan menerapkan pendekatan individual (individual approach) dalam penyusunan kurikulumnya.
Kemensos akan menyusun kurikulum berbasis sekolah karakter, sedangkan Kemendikdasmen akan menangani kurikulum formal. Pendidikan agama untuk pembentukan karakter disiapkan oleh Kemenag.
Dengan pendekatan holistik dan personal, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi terobosan dalam dunia pendidikan Indonesia, membawa harapan baru bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.