Serangan Rudal India Tewaskan 26 Warga Sipil di Pakistan, Ketegangan Memuncak

IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL — Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah serangan rudal yang dilancarkan India ke wilayah Pakistan menewaskan sedikitnya 26 warga sipil dan melukai 46 lainnya.

Serangan ini terjadi pada Rabu (7/5/2025) pagi dan menyasar sedikitnya lima lokasi, termasuk wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

BACA JUGA:


Ngaku Wartawan dan Polisi, Pria Bersenjata Tajam Diamankan di Bulukumba


Menurut keterangan dari pejabat militer Pakistan, serangan rudal India menargetkan area-area yang sebelumnya dikaitkan dengan kelompok militan terlarang. Namun, dampaknya justru menghantam pemukiman warga sipil. Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif menyebut di antara korban tewas terdapat anak-anak.

“Awalnya tiga warga sipil dilaporkan tewas, termasuk satu anak. Namun dalam pembaruan terbaru, jumlah korban jiwa meningkat menjadi delapan, dan kini mencapai 26 orang tewas,” ungkapnya kepada AFP dan media lokal.

Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, mengecam tindakan India dan menyebutnya sebagai “provokasi keji.” Ia menegaskan bahwa militer Pakistan akan merespons serangan ini pada waktu yang mereka pilih sendiri.

Serangan ini disebut sebagai tanggapan India atas insiden penyerangan di wilayah Kashmir yang dikuasainya beberapa hari lalu, yang menewaskan 26 turis. India menuduh kelompok bersenjata yang bertanggung jawab atas serangan itu mendapat dukungan dari Pakistan.

Pemerintah India menggambarkan serangan rudalnya sebagai “serangan presisi terhadap kamp-kamp teroris.”

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyampaikan kecaman keras melalui platform X (dulu Twitter), menyebut tindakan India sebagai “serangan pengecut.”

Ia menegaskan bahwa seluruh rakyat Pakistan berdiri bersama angkatan bersenjata dalam mempertahankan kedaulatan negaranya.

“Musuh tidak akan pernah dibiarkan berhasil dengan niat jahatnya,” tegas Sharif.

Serangan rudal ini semakin memperburuk hubungan kedua negara bertetangga yang telah lama bersitegang, khususnya terkait wilayah sengketa Kashmir. Komunitas internasional pun mulai menyerukan agar kedua negara menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *