Ikolom.Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong hilirisasi pertanian melalui kolaborasi erat dengan perguruan tinggi guna memperkuat riset, inovasi, dan pengembangan produk bernilai tambah demi kesejahteraan petani Indonesia.
“Pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong hilirisasi produk pertanian,” kata Mentan seusai menghadiri Sarasehan Nasional Dies Natalis Ke-85 Fakultas Pertanian (Faperta) IPB dan Ikatan Alumni Faperta (IKA Faperta) IPB di Bogor, Jawa Barat, sebagaimana keterangan di Jakarta, Dilansir Antara, Minggu (7/9/2025).
Menurut Amran, kolaborasi pemerintah dengan kampus pertanian khususnya Institut Pertanian Bogor (IPB) telah membuktikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Wakil Rektor, Dekan, dan seluruh civitas akademika IPB. Kolaborasi ini luar biasa. IPB adalah kampus pertanian tertua dan memiliki kontribusi monumental, salah satunya merilis varietas padi IPB 3S sepuluh tahun lalu. Itu pencapaian besar yang memberi manfaat langsung bagi petani,” ujarnya.
Ia menjelaskan arah pembangunan pertanian kini mulai bergeser ke sektor perkebunan, seperti kopi, kakao, dan kelapa dalam. Untuk itu, perguruan tinggi didorong agar membangun klaster hilirisasi sesuai potensi daerah masing-masing.
“Ke depan, kami ingin setiap provinsi memiliki satu klaster. Misalnya, di Jawa Barat bisa ada dua klaster, IPB bersama Unpad. Putra-putri terbaik kampus kita libatkan. Kami sudah menandatangani MoU dengan Menteri Ristekdikti, tinggal menindaklanjuti dengan program nyata,” jelas Amran.
Pemerintah, lanjutnya, memberikan dukungan besar untuk program ini. Presiden telah menyiapkan anggaran Rp9,9 triliun dengan target distribusi bibit perkebunan kepada petani di lahan seluas 800 ribu hektare.
“Semua bibit akan diberikan langsung kepada petani Indonesia agar manfaatnya benar-benar dirasakan,” tegasnya.
Amran menambahkan, jika pertanian hanya berhenti di hulu, nilai tambah bagi petani akan sangat terbatas.
“Hilirisasi itu penting. Kalau hanya dipotong di hulunya saja, pertanian tidak akan berkembang dan manfaatnya untuk petani berkurang. Karena itu perlu integrasi hulu-hilir, termasuk pengembangan kawasan sebagai basis produksi dan distribusi,” kata Suryo.