Ikolom.News – Pejabat Spanyol mengisyaratkan kemungkinan penarikan tim nasional dari Piala Dunia 2026 jika Israel lolos dan diizinkan tampil dalam turnamen.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kelompok Sosialis di Kongres Spanyol, Patxi Lopez, mengutarakan bahwa Pemerintah Spanyol bisa mempertimbangkan opsi memboikot atau tidak ambil bagian di Piala Dunia 2026 jika Israel tetap diizinkan tampil.
Sikap tersebut lahir di tengah perdebatan hangat mengenai posisi Israel dalam ajang olahraga internasional buntut serangan ke Jalur Gaza. Isu itu juga belakangan ramai diperbincangkan di Spanyol.
Dalam konferensi pers di Kongres, Lopez menyerukan agar organisasi olahraga dunia (FIFA) mengecualikan Israel dari keikutsertaan, sebagaimana langkah yang pernah dijatuhkan pada Rusia usai invasi ke Ukraina.
Lebih lanjut, Lopez menegaskan pihaknya akan meminta lembaga berwenang memveto partisipasi Israel.
Namun, ketika ditanya apakah langkah itu bisa berarti Spanyol mundur dari Piala Dunia, ia memilih berhati-hati.
“Saat ini, hal tersebut masih menjadi bahan pertimbangan. Keputusan akan diambil pada waktunya,” ujarnya, sebagaimana dilansir One Football, Selasa (16/9/2025). Di lansir dari laman berita kompas.com
Secara prestasi, Israel masih harus berjuang keras untuk bisa mengamankan tiket ke Piala Dunia 2025 mendatang.
Saat ini mereka berada di grup bersama Italia, Norwegia, Estonia, dan Moldova. Dari lima laga yang sudah dijalani, Israel mengumpulkan sembilan poin dan menempati posisi ketiga.
Hasil itu belum cukup untuk lolos langsung, bahkan juga belum menempatkan mereka di jalur playoff.
Meski begitu, peluang Israel belum sepenuhnya tertutup. Mereka hanya terpaut tipis dari Italia, yang pekan lalu harus bersusah payah menaklukkan pasukan Gennaro Gattuso dengan skor ketat 5-4 di menit-menit akhir.
Norwegia sejauh ini masih menjadi pemuncak grup dengan posisi yang relatif aman, sehingga persaingan sengit justru terjadi untuk memperebutkan tiket playoff antara Israel dan Italia.
Pertemuan langsung kedua tim dijadwalkan berlangsung pada 14 Oktober mendatang di Udine.
Laga ini bukan hanya krusial bagi masa depan Israel dan Italia di Piala Dunia, tetapi secara politis juga bisa berdampak pada sikap Spanyol, yang tengah menimbang partisipasinya jika Israel ikut serta.
Dilansir dari Sport Bible, Kamis (18/9/2025), UEFA bersama FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Sejak saat itu, tim nasional maupun klub Rusia dilarang tampil di kompetisi internasional.
Upaya banding yang diajukan Rusia pun ditolak, sehingga mereka absen di Piala Dunia 2022 serta dilarang ikut serta dalam turnamen-turnamen besar berikutnya.
Penampilan terakhir Rusia di panggung global tercatat pada Piala Dunia 2018 saat mereka menjadi tuan rumah.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengakui bahwa keputusan larangan ini berada dalam tekanan politik yang sangat kuat. Ia menyebut, sanksi tersebut pada dasarnya berlaku sekitar tiga setengah tahun.
Isyarat boikot dari Spanyol menambah tekanan politik terhadap FIFA terkait partisipasi Israel di Piala Dunia 2026.
Situasi ini berpotensi memicu polemik lebih luas di Eropa, terutama jika negara-negara lain mengambil sikap serupa.
Namun, keputusan final masih bergantung pada hasil kualifikasi Israel dan sikap resmi pemerintah Spanyol.