Ikolom.Polman – Menurutnya, Muhammad Jufri, Dalam momentum Musrembang di Kelurahan Balanipa yang di hadiri langsung oleh Camat Balanipa (Pak Malik) sangat disayangkan telah walk out di forum dan itu kurang menyenangkan di tengah tengah masyarakat dan mahasiswa hingga dinilai sangat arogan dan anti Kritik.
padahal pak camat selaku pemimpin Balanipa, seharusnya memperlihatkan integritas dan komitmen nya mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakat terkait adanya Dugaan penyelewengan dan penyalahgunaan kewenangan, bukan malah arogan dan Kabur meninggal masyarakatnya.
P3K PARUH WAKTU di kecamatan Balanipa terkhusus di kelurahan dan Kecamatan Balanipa yang diduga kuat bahwa ada beberapa yang lolos tidak pernah menginjakan kakinya ke kantor, secara tiba tiba lolos sebagai P3K PARUH WAKTU (STAF SILUMAN), karena diduga kuat ada hubungan Keluarga, padahal ada yang lebih lama mengabdi bertahun tahun tapi tidak menjadi prioritas menjadi P3K PARUH WAKTU.
Alih alih mereka menyampaikan bahwa ini persoalan jaringan yang kurang bagus saat penginputan data, ini alasan yang tidak rasional dan tidak berdasar, sehingga saya secara Pribadi patut curigai bahwa ada indikasi permainan dan persengkokolan kotor yang dilakukan oleh mereka.
Dan juga yang lolos P3K PARUH WAKTU tapi tidak pernah mengabdi harus di evaluasi segera karna itu akan merusak jalannya sistem pemerintahan di kecamatan Balanipa terkhusus dikelurahan Balanipa.
Lanjutnya, Pak Camat Balanipa Sangat Alergi dengan Kamera HP, Ada apa kok takut dengan Vidio, justru acara musrembang seperti itu, seharusnya pemerintah melakukan Live atau Siarang Langsung lewat Media sosial, agar seluruh masyarakat kelurahan Balanipa mengetahui hasil dan kesepakatan Musrenbang itu sendiri, bukan justru ditutup tutupi, menurut saya ini pak camat tidak paham dengan Transparansi, tidak paham dengan kondisi masyarakat hari ini, bukan justru berlagu kayak preman jalanan teriak teriak diforum di saat masyarakat datang untuk mendengarkan pendapatnya ttg Honorer Siluman, knp mesti kabur dan meninggalkan kami.
Kuat Dugaan, pak camat juga menyinggung dan menyakiti hati seluruh mahasiswa di salah satu forum di kecamatan balanipa, dengan entengnya mengatakan bahwa pembakaran kantor DPRD di kabupaten Majene itu mahasiswa Majene dari Balanipa,Perlu di klarifikasi bahwa dapat darimana informasi? karna tak satupun mahasiswa yang dari Balanipa yang terlibat pembakaran kantor DPRD dimajene, artinya pak camat asal ngomong tanpa cari tahu keberadaannya, ucap salah satu Mahasiswa Balanipa
Kejadian ini, kami pemuda Balanipa menilai bahwa camat Balanipa adalah pemimpin Arogan, yg tidak punya Moral, tidak layak menjadi pemimpin di kecamatan Balanipa oleh karna itu meminta kepada Bupati Polewali Mandar untuk mencopot camat Balanipa. Jika tidak, kami akan melaksanakan aksi unjuk rasa Masyarakat bersama mahasiswa Balanipa di depan kantor Bupati Polman, Tutupnya (Ujar Muhammad Jufri Masyarakat Balanipa).