Ikolom.Surabaya – Ramai di media sosial, seekor gajah kecil di Kebun Binatang Surabaya (KBS) ditunggangi. Mengenai hal tersebut, pihak pengelola menyebut peristiwa itu adalah proses pelatihan.
Berdasarkan foto yang diunggah oleh pengguna akun media sosial TikTok @bicekbaah, terlihat seekor gajah kecil yang sedang berjalan dinaiki oleh seorang pria berkaus hijau.
Kemudian, foto yang diunggah oleh @bicekbaah itu menyebutkan bahwa gajah yang sedang ditunggangi, bernama Rocky. Selain itu, peristiwa tersebut dikatakan terjadi di area KBS.
“Ini namanya penyiksaan hewan!! Anak gajah Rocky usianya baru 1 thn sudah ditunggangi seperti ini!! Dampaknya bisa patah tulang bahkan cacat seumur hidup,” demikian keterangan dalam foto yang diunggah @bicekbaah.
Menanggapi unggahan tersebut, Kasi Humas KBS Lintang Ratri Sunarwidhi mengatakan, gajah itu menjalani proses pelatihan dengan pawangnya atau yang disebut mahout.
“Gajah dinaiki untuk tujuan pelatihan agar gajah terlatih terbiasa dengan mahout untuk tujuan perawatan dan penanganan medis,” kata Lintang, saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10/2025). Dilansir dari laman berita kompas.com
Selain itu, kata Lintang, latihan bagi gajah kecil tersebut dilakukan dalam waktu yang tidak lama. Sebab, tujuannya membiasakan satwa dengan perawatan dan penanganan.
“Gajah (dalam foto yang beredar) tersebut dinaiki hanya dalam waktu yang singkat, dengan tujuan pelatihan agar terbiasa dangan perawatan dan penanganan,” ucapnya.
“Mahout yang menaiki adalah mahout dengan berat badan yang paling ringan. Dan pelatihan itu hanya dilakukan dalam waktu singkat,” ujar dia.
Peristiwa ini memicu perdebatan di kalangan warganet. Sebagian menilai tindakan menunggangi anak gajah, meski untuk pelatihan, tetap tidak etis dan berisiko terhadap kesehatan satwa.
Namun, pihak KBS menegaskan bahwa pelatihan semacam ini merupakan bagian dari metode standar untuk membangun kedekatan antara gajah dan pawang, sehingga memudahkan proses perawatan serta penanganan medis di masa depan.
Kendati demikian, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan edukasi kepada publik terkait praktik pelatihan satwa di kebun binatang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.