Ikolom.Makassar – PSM Makassar lagi-lagi disanksi FIFA terkait larangan transfer pemain selama tiga periode. Sanksi tersebut diduga buntut adanya sengketa tunggakan gaji yang menjadi penyebab mundurnya Bernardo Tavares.
Di laman resmi FIFA mencantumkan daftar klub terhukum, sanksi tersebut dijatuhkan buat PSM efektif mulai 8 Oktober 2025. Putusan ini membuat PSM dilarang melakukan transfer pemain selama tiga periode.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari PSM Makassar maupun ILeague sebagai operator Super League 2025/2026 terkait sanksi ini. Penyebab jatuhnya sanksi ini pun belum diketahui pasti. Dilansir dari laman berita detik.SulSel
Namun, bercermin dari kejadian sebelumnya. Sanksi ini imbas manajemen PSM kembali menunggak gaji yang berimbas mundurnya pelatih Bernardo Tavares.
Diketahui, PSM juga pernah mendapat sanksi serupa pada 12 April 2024 dan kembali terulang pada 28 Maret 2025. Untungnya sanksi itu dicabut FIFA setelah PSM menyelesaikan sengketa penunggakan gaji.
Terbaru, Bernardo Tavares mengumumkan mengundurkan diri sebagai pelatih PSM pada 1 Oktober 2025. Bernardo memilih mundur gegara gajinya yang selalu telat dan kurang.
“Dengan penuh kesedihan, saya mengumumkan keberangkatan saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia dengan sejarah hampir 110 tahun,” ungkap Bernardo melalui akun media sosial Instagram resminya, Rabu (1/10)
Bernardo mengungkapkan sudah 3,5 tahun gajinya telat dan kurang selama menjadi pelatih PSM. Kini pelatih asal Portugal itu memilih untuk tidak melanjutkan kontraknya bersama PSM yang seharusnya berakhir tahun 2026
“Alasannya adalah kurangnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama 3 setengah tahun saya menjadi pelatih. Namun yang kini menjadi tidak berkelanjutan,” ujarnya.
Sanksi terbaru FIFA terhadap PSM Makassar memperlihatkan persoalan klasik klub ini yang belum juga tuntas, yakni masalah keuangan dan manajemen.
Larangan transfer selama tiga periode jelas menjadi pukulan berat bagi tim “Juku Eja” yang tengah bersiap menghadapi musim baru Super League 2025/2026.
Jika benar penyebabnya adalah tunggakan gaji, hal ini menegaskan lemahnya tata kelola keuangan klub, meski PSM sudah pernah mengalami kasus serupa dan sempat disanksi FIFA dua kali sebelumnya.
Situasi ini juga memperkuat alasan kepergian Bernardo Tavares, yang selama 3,5 tahun bekerja di tengah ketidakpastian finansial.
Tanpa kejelasan dari manajemen maupun ILeague, sanksi ini bisa berdampak luas: bukan hanya menghambat aktivitas transfer, tetapi juga merusak reputasi PSM sebagai klub bersejarah dan menurunkan daya tarik bagi pemain maupun pelatih asing di masa depan.