Pemkab Bulukumba Gandeng Unicef Luncurkan Kebijakan Sanitasi Berkelanjutan “Pinisi Berlayar”

Ikolom.Bulukumba – Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, resmi meluncurkan paket kebijakan pembangunan sanitasi “Pinisi Berlayar” serta aksi perubahan “Klik Pinisiku” dalam sebuah acara di Aula Kahayya, Lantai 4 Gedung Pinisi Bulukumba, Kamis (30 Oktober 2025).

Program Pinisi Berlayar sendiri merupakan akronim dari Penanganan Infrastruktur Sanitasi Berkelanjutan yang Aman dan Ramah Lingkungan.

Sementara Klik Pinisiku merupakan inisiatif inovatif dari Dwi Puspita Sari, reformer PKA Angkatan XIX LAN Makassar yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bapperida Kabupaten Bulukumba.

Acara peluncuran tersebut turut dihadiri oleh Penanggung Jawab Program Air dan Sanitasi UNICEF Makassar, Wildan Setiabudi, Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Provinsi Sulsel, Baskoro Elmiawan, serta perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Bappelitbangda Provinsi Sulsel. Sejumlah pejabat daerah juga hadir, termasuk para asisten, kepala OPD, camat, lurah, pimpinan lembaga keuangan, BUMN, BUMD, dan organisasi masyarakat seperti Baznas Bulukumba serta KSP Berkat.

Dalam pemaparannya, Dwi Puspita Sari menjelaskan bahwa kebijakan Pinisi Berlayar memiliki lima agenda utama.

“Pertama penyediaan jamban gratis dan layanan lumpur tinja gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kedua, layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) bagi ASN dan Klaster perkotaan,” ujarnya.

“Ketiga, kolaborasi dengan pihak swasta dalam pengelolaan dan pembiayaan sanitasi. Keempat, optimalisasi keberfungsian sarana dan prasarana sanitasi. Kelima, edukasi dan penyediaaan sarana prasarana pengelolaan sanitasi,” lanjutnya.

Lebih jauh, Dwi menjelaskan bahwa aksi Klik Pinisiku merupakan wadah kolaboratif antar pemangku kepentingan untuk menciptakan perencanaan infrastruktur yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.

“Sehingga mempermudah proses perencanaan infrastruktur dan sebagai alat bantu dalam perumusan pengambilan kebijakan secara cepat dan tepat dengan prinsip terstruktur, terukur, prioritas, tuntas dan berkualitas sesuai tagline yang selama ini disampaikan Bapak Bupati Bulukumba dalam hal perencanaan,” terangnya.

Sementara itu, Wildan Setiabudi dari UNICEF menuturkan bahwa lembaganya saat ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam mendukung penerapan kebijakan Pinisi Berlayar.

“Salah satu alasan kita bekerjasama karena kesiapan pemerintah daerah Bulukumba. Intinya Unicef tidak bisa masuk jika pemerintah daerah tidak punya keinginan untuk itu,” jelasnya.

Wildan juga mengapresiasi keseriusan Pemkab Bulukumba dalam upaya meningkatkan kualitas sanitasi.

“Sehingga hal ini menjadi alasan kenapa kami sangat support Kabupaten Bulukumba terkait isu-isu tersebut,” imbuhnya.

Dalam sambutannya, Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf menekankan bahwa tantangan utama saat ini adalah masih banyak kawasan perumahan yang belum memiliki sistem drainase dan pengelolaan limbah yang memadai.

“Akibatnya, setiap kali musim hujan tiba, banyak perumahan mengalami genangan bahkan banjir, karena air hujan tidak dapat tersalurkan dengan baik, dan sistem limbah rumah tangga tidak terkelola dengan benar,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa sanitasi yang aman merupakan fondasi peradaban, bukan sekadar urusan teknis.

“Kita mungkin sering menganggap sepele urusan limbah domestik. Namun kenyataannya, sanitasi yang buruk adalah salah satu penyebab utama munculnya penyakit menular seperti diare, kolera, dan infeksi saluran pencernaan yang dapat menimbulkan stunting pada anak-anak,” tutur bupati yang akrab disapa Andi Utta.

Melalui Pinisi Berlayar, Andi Utta mengajak seluruh pihak untuk meneladani semangat leluhur Bulukumba, para pembuat kapal pinisi yang dikenal tangguh dan visioner.

“Ke depan, saya menugaskan kepada Dinas PUTR, Pokja PKP, dan instansi teknis terkait untuk memperkuat pengawasan dan integrasi sistem perumahan dengan infrastruktur drainase dan sanitasi,” tegasnya.

Program Pinisi Berlayar diharapkan menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam pengelolaan sanitasi air limbah domestik yang terencana dan terintegrasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *