Kegiatan Membaca Peluang dan Tantangan Calon Kepala Daerah di Sulsel yang dilakukan di Lapak Kopi Abangda yang dalam kegiatannya menghadirkan Dedi Alamsyah Mannaroi sebagai CEO PT. Duta Politica Indonesia. Turut juga hadir Andi Sri Wulandani sebagai Direktur Lembaga Kerja Penelitian Publik.
Dikhawatirkan kecurangan bisa saja terjadi di pelaksanaan Pilkada serentak, Dedi beranggapan kemandirian daerah untuk mengelola penyelenggaraan Pilkada berisiko terjadinya kecurangan.
Dedi Alamsyah menangkap zona merah di Pilkada serentak di Sulsel dalam potretnya dapat terjadi di Kab. Toraja Utara, Gowa, Makassar dan Bone serta di Takalar.
Dedi berpendapat, survei itu bisa salah tetapi survei itu tidak boleh bohong lanjutnya lembaga survei harus bijak dalam memberikan informasi.
Dalam perbincangan Dedi sempat memberi pandangan terkait calon yang memiliki survei rendah akan menguntungkan pasangan MULIA di Pilkada Makassar nantinya.
Sedangkan Wulandani berspekulasi belum tentu yang memiliki survei tinggi bisa memenangkan pilkada, namun kita harus melihat bagaimana koalisi partai yang besar, rekruitmen terstruktur untuk melakukan intervensi masih bisa memungkinkan merubah situasi politik.
Lanjut menurut Andi Sri Wulandani pengaruh hasil pemilihan legislatif tentunya juga merupakan variabel yang penting untuk dipertimbangkan.
Lagi-lagi faktor money politik juga menjadi isu yang paling menjadi top mind, selain itu isu tersebut menguji secara terbuka kapasitas calon untuk maju sebagai calon menghadapi cost politik yang sangat tinggi.