Ikolom.News – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pembelajaran sains dan teknologi tidak harus dianggap sulit.
Menurutnya, pelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) bisa dibuat mudah, murah, dan menyenangkan jika disampaikan dengan cara yang tepat.
Dalam wawancara yang diunggah melalui akun Instagram Kompas.com, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa kesulitan siswa dalam memahami pelajaran sains bukan terletak pada materinya, melainkan pada metode belajar yang digunakan.
“Banyak yang bilang STEM itu susah. Tapi masalahnya bukan di materinya, melainkan di cara belajar,” ujar Abdul Mu’ti.
Ia mendorong para guru dan pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif, kreatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari agar siswa lebih cepat memahami konsep sains dan teknologi. Dilansir dari laman berita pintasan.co
Pendekatan ini diharapkan mampu mengubah persepsi bahwa pelajaran sains hanya bisa dikuasai oleh siswa tertentu saja.
Melalui kebijakan pendidikan yang lebih terbuka dan adaptif, Abdul Mu’ti ingin memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati proses belajar yang efektif dan menyenangkan.
Pernyataan Abdul Mu’ti menyoroti pentingnya inovasi dalam metode pembelajaran, khususnya di bidang STEM.
Dengan pendekatan yang kontekstual dan menyenangkan, guru dapat membantu siswa memahami konsep abstrak melalui pengalaman nyata.
Misalnya, penggunaan eksperimen sederhana, proyek berbasis masalah (problem-based learning), dan integrasi teknologi digital bisa membuat pelajaran lebih menarik.
Upaya ini juga sejalan dengan kebutuhan abad ke-21 yang menuntut siswa berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Dengan demikian, reformasi metode belajar menjadi kunci dalam mencetak generasi yang melek sains dan teknologi tanpa rasa takut terhadap kompleksitasnya.