Ikolom.Bone – Gelaran Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang diselenggarakan di kantor DPRD Bone menuai kritik tajam dari sejumlah elemen mahasiswa yang dilaksanakan pada hari kamis 21 Agustus 2025
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bone, Andi Miftahul Amri, menyayangkan pelaksanaan RDPU yang dinilainya tidak responsif terhadap dinamika di lapangan.
Ia mempertanyakan mengapa forum ini baru digelar setelah gejolak besar terjadi di tengah masyarakat, bahkan hingga menyebabkan insiden yang menimbulkan korban.
“Forum ini terlambat dan tidak menjawab keresahan masyarakat. Kenapa baru digelar sekarang setelah situasi memanas dan memakan korban?” tegasnya dalam forum tersebut.
Nada serupa disampaikan oleh Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone, Zulkifli. Ia menilai bahwa pelaksanaan RDPU saat ini hanya sekadar bentuk pencitraan tanpa itikad serius menyelesaikan persoalan yang sebenarnya telah disuarakan sejak lama.
“Sejak aksi tanggal 12 Agustus, kami sudah mendesak agar RDPU digelar dalam dua kali 24 jam. Tapi tidak diindahkan. Sekarang setelah situasi memanas, baru diselenggarakan. Ini bentuk pencitraan belaka,” ujarnya dengan nada kecewa.
Kekecewaan kedua tokoh mahasiswa ini akhirnya membuat mereka memutuskan untuk keluar dari forum RDPU sekitar pukul 15.20 Wita sebagai bentuk protes atas ketidaktegasan sikap legislatif dalam merespons tuntutan rakyat.
Diketahui sebelumnya, aksi unjuk rasa besar-besaran yang menolak kenaikan PBB-P2 oleh Aliansi Rakyat Bone Bersatu pada 19 Februari 2025 berakhir ricuh. Bentrokan antara massa aksi dengan aparat TNI/Polri dan Satpol PP tak terhindarkan.
Sebagai respons atas meningkatnya tekanan publik, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Bone mengumumkan dalam konferensi pers bahwa kebijakan kenaikan PBB-P2 akan ditunda dan dievaluasi ulang.
Ia juga menyebutkan bahwa bagi warga yang sudah membayar dengan tarif baru, pembayaran tersebut akan dikaji ulang untuk penyesuaian