IKOLOM.NEWS, SULSEL – Kematian Bripka AN, anggota Polres Sinjai, menyisakan berbagai tanda tanya dan menimbulkan dugaan adanya kejanggalan. Hal ini mencuat setelah keluarga korban serta pihak-pihak lain mengungkapkan adanya hal yang tidak wajar dalam kronologi kejadian yang tersebar.
Anggota DPR RI dari Sulawesi Selatan, Andi Muzakkir Aqil, mendorong Polda Sulsel untuk segera melakukan penyelidikan secara menyeluruh guna mengungkap fakta di balik kematian Bripka AN.
“Kematian Bripka AN harus ditelusuri dengan cermat. Jangan sampai ada hal yang terlewat sehingga menimbulkan spekulasi yang justru memperkeruh suasana,” ujar Andi Muzakkir dalam keterangannya kepada media, Jumat (7/2/2025).
Ia juga menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam penyelidikan sangat penting untuk menjawab keraguan masyarakat.
“Institusi Polri adalah garda terdepan penegakan hukum. Kita harapkan Polda Sulsel menunjukkan profesionalitasnya dalam menangani kasus ini,” ujarnya.
Andi Muzakkir bahkan menyarankan pelibatan pihak independen jika diperlukan, untuk memastikan tidak ada konflik kepentingan selama proses penyelidikan.
“Ini bukan hanya tentang keadilan bagi korban dan keluarganya, tetapi juga menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri,” tegas Andi Muzakkir.
Istri korban, Tenri, menyebut adanya kejanggalan saat melihat kondisi jenazah suaminya. Ia mengaku terkejut mendapati darah keluar dari hidung dan telinga Bripka AN di ruang UGD RSUD Bulukumba.
“Yang menjadi kejanggalan itu yang saya dapat, pada saat saya periksa suamiku ada darah keluar dari hidung dan telinga. Itu mau saya pertanyakan sebenarnya,” tuturnya.
Meskipun keluarga sempat menolak autopsi, mereka akhirnya setuju setelah diberi penjelasan dan diyakinkan bahwa autopsi diperlukan untuk mengetahui penyebab kematian Bripka AN.
“Makanya diyakin ka dan dikasih pengertian keluarga untuk diautopsi barulah kami mau semua untuk diautopsi,” tambah Tenri.
Jenazah Bripka AN kini telah dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone. Namun, Tenri masih menunggu hasil autopsi dan berharap kebenaran terkait kematian suaminya tidak ditutup-tutupi.
“Saya minta kematiannya tidak ada ditutup-tutupi,” harap Tenri.
Diketahui, Bripka AN meninggal dunia secara tragis setelah ditangkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel pada Sabtu (1/2) terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Ia dikabarkan sempat menenggak cairan pembersih kaca mobil saat dalam perjalanan menuju Makassar bersama penyidik BNNP Sulsel pada Senin (3/2). (*)