Ikolom.Jakarta – Dua selebgram populer, Awkarin (Karin Novilda) dan Rachel Vennya, akhirnya buka suara terkait sikap politik mereka di Pemilu 2024. Keduanya secara terbuka mengaku keliru mendukung pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, dan menilai pilihan itu ikut memberi andil dalam situasi politik yang kini menuai kemarahan rakyat.
Tragedi yang menewaskan Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi di depan Gedung DPR RI, Kamis (28/8), menjadi titik balik keduanya untuk bersuara.
Ungkapan Awkarin: “Bersama Rakyat”
Awkarin pada Kamis (28/8) tengah malam mengunggah layar hitam di Instagram sebagai tanda duka.
“Turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk driver ojol yang jadi korban dilindas mobil barracuda. Nyawa rakyat kecil lagi-lagi jadi korban. Usut tuntas, jangan ada pengalihan isu,” tulisnya.
Tak lama kemudian, ia mengakui kesalahan politiknya.
“Maafkan aku atas pilihan burukku di masa lalu, karena hari ini kita semua ikut menanggung akibatnya,” ungkap Awkarin.
Ia menyinggung kontrasnya kondisi rakyat yang menuntut keadilan, sementara anggota DPR justru menikmati fasilitas tambahan. Dalam unggahan lain, ia memajang foto ikonis mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR pada Mei 1998 dengan tulisan “RIP Indonesia’s Democracy”.
“Pun seribu kali maaf yang kuucap. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan rasa malu, namun sekarang aku berdiri bersama kalian karena keadilan adalah hak semua warga negara,” ujarnya.
Rachel Vennya: “Malu dan Kecewa”
Rachel Vennya juga menyampaikan penyesalan mendalam melalui unggahan Instagram. Ia membagikan grafiti bertuliskan “Who do you call when the police murders?” yang viral setelah tragedi Affan.
“Saya merasa malu, muak, kecewa, dan terkhianati oleh pilihan saya sendiri. Saya meminta maaf, minta maaf sebesar-besarnya. #RIPJustice,” tulis Rachel.
Rachel mengaku terlalu lama memendam kekecewaan karena rasa takut. Namun, tragedi Affan membuatnya tak lagi bisa diam.
“Tidak akan pernah lagi saya mendukung siapapun di dalam anggota DPR ataupun pemerintahan,” tegasnya.
Ia juga mengakui kegagalannya memanfaatkan platform besar yang dimilikinya untuk bersikap kritis.
“Tidak ada pembelaan dalam bentuk apapun. Semua amarah dan kebencian terhadap saya, saya terima dengan lapang dada,” tambah Rachel.
Kronologi Tragedi Affan
Affan Kurniawan, mitra driver GoJek, tewas dilindas rantis Brimob saat mengantar pesanan makanan di kawasan Bendungan Hilir dan terjebak di lokasi demonstrasi. Video peristiwa tersebut viral di media sosial, memicu gelombang protes luas.
Affan dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tulang punggung keluarga. Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (29/8) pagi.
Hingga kini, belum ada keterangan detail mengenai penyebab insiden. Propam Polri bersama Kompolnas masih mengumpulkan bukti. Tujuh anggota Brimob telah diamankan untuk diperiksa.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf kepada komunitas ojek online dan berjanji menuntaskan penyelidikan. “Sanksi tegas akan diberikan kepada pihak yang terbukti bersalah,” katanya.