IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL – Jerman memutuskan untuk mengirim 5.000 pasukan ke Lithuania di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dengan Rusia dan Belarus. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari komitmen Berlin dalam aliansi NATO.
Menurut laporan Russia Today (RT), Brigadir Jenderal Jerman, Christoph Huber, menyatakan bahwa Berlin akan menempatkan Brigade Lapis Baja ke-45 di Lithuania secara permanen mulai tahun 2027, ketika seluruh komponennya telah siap.
Selain pasukan, Jerman juga akan mengerahkan 2.000 unit senjata berat untuk memperkuat pertahanan di kawasan tersebut.
BACA JUGA:
Menteri ATR/BPN: Pemilik Sertifikat Tanah Lama Silahkan Cek Peta Kadastral
Sebagian brigade akan ditempatkan di tempat pelatihan Rudninkai, tenggara Lithuania, sekitar 20 kilometer dari perbatasan Belarus. Unit tambahan lainnya akan ditempatkan di dekat desa Rukla, antara Vilnius dan Kaunas.
“Kami memiliki misi yang jelas. Kami harus memastikan perlindungan, kebebasan, dan keamanan sekutu Lithuania kami di sini, di sisi timur NATO,” ujar Jenderal Huber dalam sebuah upacara.
Penempatan ini menjadi tonggak sejarah bagi Jerman, karena merupakan pertama kalinya pasukan negara tersebut ditempatkan secara permanen di luar negeri sejak Perang Dunia II.
Sebelumnya, Jerman pasca-Nazi membatasi pengiriman pasukan hanya untuk misi sementara, seperti kontribusi mereka dalam pasukan NATO di Afghanistan setelah tahun 2001.
Di sisi lain, Kremlin memandang langkah NATO ini sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Rusia. Ekspansi aliansi di Eropa dan janji untuk menerima Ukraina sebagai anggota telah disebut oleh pejabat Rusia sebagai faktor utama konflik antara Moskow dan Kyiv.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, yang dikenal sebagai pendukung kuat penempatan pasukan ini, mengklaim bahwa penguatan militer sangat penting.
Menurutnya, Rusia bisa melancarkan serangan terhadap NATO pada tahun 2029 atau 2030, meski klaim ini ditolak oleh Moskow.
Keputusan penempatan ini berawal dari perjanjian antara Berlin dan Vilnius pada tahun 2023.
Awalnya, unit yang ditempatkan dirancang sebagai Brigade ke-42, yang terdiri dari dua batalyon Jerman serta satu batalyon gabungan dengan personel dari negara-negara NATO lainnya.