Bolehkah Mandi Wajib Setelah Sahur? Ini Penjelasannya

Bolehkah Mandi Wajib Setelah Sahur? Ini Penjelasannya. (Foto: Ilustrasi)

IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya mandi wajib setelah sahur kerap muncul di kalangan umat Muslim, terutama saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Kesucian diri dalam beribadah menjadi hal yang sangat penting, termasuk dalam menjaga kesempurnaan puasa dan salat.

Mandi wajib, atau dalam bahasa Arab disebut al-ghusl, adalah proses menuangkan air ke seluruh tubuh dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadas besar. Dalam syariat Islam, mandi wajib diwajibkan dalam beberapa kondisi, seperti keluarnya air mani, hubungan suami istri, selesai haid dan nifas, serta setelah meninggal dunia.

Dalil Mandi Wajib Setelah Sahur

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim (no. 1109), Aisyah radhiyallahu ‘anha menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memasuki waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub akibat berhubungan suami istri, lalu beliau mandi dan tetap berpuasa.

Dari hadis ini, para ulama menyimpulkan bahwa seseorang yang masih dalam keadaan junub saat terbit fajar tetap boleh berpuasa, asalkan segera mandi wajib sebelum melaksanakan salat Subuh. Tindakan Rasulullah SAW menunjukkan pentingnya kesucian diri sebelum beribadah dan anjuran untuk tidak menunda pelaksanaan salat.

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah dan Maimunah radhiallahu ‘anhuma, berikut tata cara mandi wajib sesuai sunnah:

  1. Mencuci kedua tangan terlebih dahulu.
  2. Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri.
  3. Membersihkan tangan kiri dengan menggosokkannya ke tanah atau menggunakan sabun.
  4. Berkumur dan memasukkan air ke hidung, dilanjutkan dengan wudhu (tanpa mencuci kaki).
  5. Membasahi rambut dengan menyela-nyela pangkal rambut hingga seluruh kepala dan rambut basah.
  6. Menyiram kepala sebanyak tiga kali, lalu mengguyur air ke seluruh badan, dimulai dari sisi kanan.
  7. Berpindah tempat dan mencuci kedua kaki, termasuk sela-sela jari kaki.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mendahulukan sisi kanan dalam setiap perkara yang baik, sehingga dalam mandi wajib pun dianjurkan memulai dari sisi kanan tubuh.

Kesimpulan

Berdasarkan dalil yang ada, boleh mandi wajib setelah sahur, dan hal ini tidak membatalkan puasa. Namun, sebaiknya segera mandi sebelum salat Subuh agar dapat menjalankan ibadah dengan kesucian yang sempurna. Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *