IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Lima orang WNI ditembak oleh aparat Malaysia. Indonesia pun mendesak otoritas Malaysia melakukan investigasi serius atas kasus ini.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal memberikan afirmasi tajam.
Ia menegaskan bahwa fenomena tersebut sangat menampar harga diri bangsa Indonesia.
“Ini sebenarnya menampar harga diri Indonesia, kita harus mencari fakta,” lugas Mantan Wakil Wali Kota Makassar yang akrab disapa Deng Ical di laman video Instagram pribadinya, Sabtu (01/2/2025)
Kata Deng Ical, kasus penembakan yang dilakukan oleh aparat Malaysia kepada WNI mesti ditempatkan pada proporsi yang sesungguhnya. Sehingga kasus penembakan yang dilegalkan Malaysia itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Dan mendudukkan persoalan ini ke proporsi yang sebenarnya-benarnya. Mereka ini (WNI) menjadi korban yang dilegalkan proses pembunuhannya oleh polisi Malaysia,” kata Deng Ical.
“Dan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena ini menyangkut masalah harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pada Jumat (24/1), sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Pihak Kedubes RI di Kuala Lumpur sudah berkomunikasi dengan dua WNI korban penembakan aparat Malaysia. Keduanya mengaku tidak melakukan perlawanan ke aparat Malaysia saat kejadian.
Kedua WNI itu, yakni HA dan MZ, berasal dari Riau. Keduanya kini dalam perawatan dengan kondisi stabil sehingga bisa memberikan keterangan.
“Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia),” tulis Kemlu dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).
Sementara itu, dua korban lainnya masih berada dalam kondisi kritis pasca-operasi dan belum dapat memberikan keterangan. Keempat WNI itu kini dalam perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia.