Danny Pomanto Bawakan Materi di LK 3 HMI: Tegaskan Kepemimpinan Berkarakter

IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, kembali menegaskan filosofi kepemimpinannya dalam forum bergengsi Advance Training (Latihan Kader III) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar oleh Badko HMI Sulawesi Selatan, Kamis (29/5/2025), di Alauddin Hotel & Convention.

Kegiatan ini dihadiri puluhan kader HMI terbaik dari seluruh Indonesia yang hadir untuk mendalami konsep kepemimpinan strategis. Dalam forum tersebut, Danny berbagi pengalaman pribadi dan nilai-nilai yang membentuk karakternya sebagai pemimpin, yang menurutnya tidak hanya dibentuk oleh jabatan, tetapi juga oleh ujian ruang dan waktu.

“Pemimpin itu harus punya karakter kuat. Tak cukup hanya cerdas, tapi juga harus punya daya lenting untuk beradaptasi secara cepat,” ujar Danny disambut tepuk tangan peserta.

BACA JUGA:


Rencana Prabowo Hapus Outsourcing Tuai Pro-Kontra, 68 Ribu Perusahaan Terancam Terdampak


Ia menekankan bahwa konsistensi, kejujuran, dan komitmen adalah pondasi utama dalam menjalankan amanah publik. Nilai-nilai tersebut, katanya, diperoleh dari proses panjang yang sarat tantangan, bukan sesuatu yang instan.

Lebih jauh, Danny memaparkan pentingnya membangun jejaring kerja serta mengelola partisipasi publik. Menurutnya, seorang pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam arah pembangunan yang konstruktif dan inklusif.

“Pembangunan kota bukan semata urusan beton dan aspal, tapi tentang bagaimana menciptakan tatanan sosial yang adil,” tegas Danny.

Ia juga mencontohkan beberapa inisiatif strategis yang dijalankan di Makassar, seperti pembentukan Dewan Lorong, insentif RT/RW berbasis Pendapatan Asli Daerah (PAD), hingga pendekatan pembangunan berbasis budaya dan ruang.

“Ruang itu membentuk perilaku, dan perilaku membentuk ruang. Dari sana lahirlah karakter kota. Dulu Makassar dikenal keras, sekarang dikenal sebagai Kota Makan Enak, Kota Festival Tepi Air. Itu hasil dari konsistensi,” papar Danny yang sukses membawa Makassar meraih penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha.

Sesi diskusi berlangsung interaktif. Para peserta aktif bertanya seputar kepemimpinan lokal dan strategi pembangunan partisipatif. Danny pun merespons pertanyaan dengan lugas, membagikan kisah jatuh bangunnya dalam memimpin Makassar selama dua periode.

Menutup sesinya, Danny—yang juga merupakan anggota kehormatan Majelis Daerah KAHMI Sulsel—berpesan agar kader HMI membangun kepemimpinan yang tidak hanya berorientasi pada jabatan, tetapi juga pada visi dan karakter.

“Kader HMI punya peran penting menuju Insan Cita 2045. Jadilah pemimpin yang bukan sekadar hadir, tapi memimpin dengan nurani dan nilai,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *