IKOLOM.NEWS, MAKASSAR — Fenomena penjualan “air doa” kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak pihak menyoroti bagaimana hanya dengan bermodalkan air putih yang diberi doa, harga jualnya bisa melonjak tinggi dan dianggap sebagai jalan cepat menuju kekayaan.
Pada Selasa, 11 Februari 2025, sejumlah akun TikTok membagikan video yang menampilkan ide bisnis minuman segar yang diklaim dapat mendatangkan keuntungan lebih besar apabila disertai doa.
Salah satu akun TikTok, @darisuara, bahkan menyebut bahwa air mineral seharga Rp5 ribu dapat berubah menjadi ratusan ribu rupiah setelah didoakan oleh tokoh agama.
“Jualan paling gampang di Indonesia adalah jualan agama, karena air mineral yang satu botolnya hanya Rp5 ribu rupiah tapi ditambah doa habib atau kiai harganya langsung bisa jadi ratusan ribu,” tulis akun tersebut.
Praktik penjualan air doa ini sebenarnya bukan hal baru. Beberapa tokoh agama di Indonesia diketahui pernah terlibat dalam bisnis serupa, yang terus menuai pro dan kontra.
Di media sosial, banyak warganet mengkritik fenomena ini sebagai bentuk komersialisasi agama yang tidak etis. Sejumlah komentar bahkan menyebut nama-nama tokoh yang sebelumnya pernah terlibat dalam praktik tersebut.
“Banyak para habib yang melakukan praktik ini seperti Habib Bahar bin Smith yang viral dulu,, terus ada Guru Gembul juga sama, ada banyak deh,” tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.
Perdebatan ini mencerminkan hubungan kompleks antara agama, bisnis, dan etika di Indonesia. Praktik semacam ini memicu diskusi mengenai batas antara keyakinan spiritual dan aspek moral dalam kegiatan bisnis.
Masyarakat diharapkan lebih bijak dan kritis dalam menyikapi fenomena seperti ini, serta mempertimbangkan nilai moral dan spiritual dalam setiap tindakan yang mereka lakukan.