IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan partainya siap menerima Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, setelah keduanya dipecat sebagai kader PDI Perjuangan.
“Siapa pun, termasuk Bapak Presiden ke-7 Jokowi, kami terbuka untuk bergabung,” Bahlil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (20/12/2024).
Bahlil menjelaskan Golkar adalah partai inklusif yang menyambut siapa saja yang ingin berkontribusi untuk rakyat. Bahlil juga memuji kiprah Jokowi selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI.
“Karya-karya beliau cukup luar biasa,” tambahnya.
Meski begitu, keputusan untuk bergabung atau tidak, kata Bahlil, sepenuhnya diserahkan kepada Jokowi dan Gibran.
Menanggapi isu ini, Jokowi belum memberikan sinyal untuk bergabung dengan partai politik mana pun.
“Saya sudah menyampaikan, partai perorangan,” ujar Jokowi ketika ditemui di kediamannya di Solo, Selasa (17/12/2024).
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka juga belum memberikan jawaban pasti. “Tunggu saja nanti waktunya,” katanya saat ditanya pada 10 Desember 2024.
Status Anggota Kehormatan Golkar
Sekretaris DPP Partai Golkar, Derek Loupatty, sempat menyebut bahwa Jokowi dan Gibran telah menjadi anggota kehormatan partainya karena jasa mereka terhadap bangsa.
Namun, Sekjen Golkar Sarmuji meluruskan pernyataan tersebut, menyatakan bahwa penetapan anggota kehormatan harus melalui surat keputusan resmi dari DPP Golkar.
“Sampai saat ini belum ada SK yang ditandatangani,” tegas Sarmuji. Ia menjelaskan bahwa status anggota kehormatan berbeda dengan pemberian Kartu Tanda Anggota (KTA).
Sebelumnya, Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution, menantu Jokowi, dipecat sebagai kader PDIP pada 4 Desember 2024, meskipun pengumuman resminya baru dilakukan pada 16 Desember 2024.
Pemecatan ini memicu spekulasi bahwa Jokowi dan Gibran akan berlabuh ke Partai Golkar, mengingat hubungan baik mereka dengan para petinggi partai berlambang pohon beringin tersebut.