Headlines

Heboh! HMI Kom. STIH Cab. Bone Bantah Isu Mobilisasi Massa & Cap Anarko di Aksi Tolak PBB-P2

Ikolom.Bone – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIH Pengayoman Cabang Bone membantah isu yang menyebut adanya mobilisasi massa dari luar daerah serta tudingan keterlibatan kelompok Anarko dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, yang berlangsung pada hari Selasa (19/8/2025).

Formateur/Ketua Umum HMI Komisariat STIH Pengayoman, Saldi, menegaskan bahwa salah satu kadernya, Andi Arjun, yang sempat diamankan aparat kepolisian bukanlah massa bayaran ataupun hasil mobilisasi. Meski berasal dari Kabupaten Wajo, statusnya jelas sebagai mahasiswa yang berkuliah di Watampone.

“Memang benar Andi Arjun dari Wajo, tapi dia tercatat sebagai mahasiswa Uniasman dan kader resmi HMI Komisariat STIH Pengayoman. Jadi tidak benar kalau disebut massa bayaran atau dimobilisasi dari luar daerah,” jelas Saldi saat ditemui di pelataran Mapolres Bone, Rabu (20/8/2025) malam.

Selain membantah isu mobilisasi, Saldi juga menepis tudingan bahwa kadernya itu tergabung dalam kelompok Anarko. Menurutnya, tuduhan tersebut hanya upaya mendiskreditkan gerakan mahasiswa yang sejatinya menyuarakan aspirasi rakyat.

“Kami tegaskan, tidak ada mobilisasi, apalagi tudingan soal Anarko. Itu tidak benar. Keikutsertaan kader kami murni sebagai bagian dari gerakan mahasiswa Bone yang konsisten mengawal keresahan rakyat terhadap kenaikan PBB-P2,” tegasnya.

Senada dengan itu, Syam Muhaimin, salah satu kader HMI Komisariat STIH Pengayoman Cabang Bone menekankan bahwa narasi yang berkembang tidak sesuai fakta di lapangan.

“Kami ingin meluruskan informasi agar publik tidak salah persepsi. Gerakan ini murni suara mahasiswa Bone bersama rakyat, bukan agenda kelompok mana pun,” ujar Syam

Sebelumnya, aksi penolakan PBB-P2 di Bone berlangsung ricuh hingga aparat kepolisian mengamankan sejumlah demonstran untuk dimintai keterangan. Isu pun berkembang liar dengan menyebut adanya massa dari luar daerah dan keterlibatan kelompok tertentu.

 

Editor: Muliadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *