Ikolom.Makassar – Fenomena perdagangan dan dinamika perekonomian, baik di tingkat nasional maupun lokal, menjadi perhatian banyak kalangan. Hal ini mendorong Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar menyelenggarakan Trade Generation Forum 2025 yang digelar pada Rabu, 8 Oktober 2025, di Makassar.
Forum ini mengangkat tema: ”Disparitas Komitmen Perdagangan: Pencegahan & Pemberantasan Produk Ilegal, Wujudkan Perekonomian Inklusif dan Partisipatif bagi Masyarakat Kota Makassar.”
Ketua Umum HMI Cabang Makassar, Sarah Agussalim, menegaskan bahwa isu disparitas dalam komitmen perdagangan tidak bisa dilihat secara hitam-putih.
“Kami menganalisis bahwa kita menghadapi tantangan besar yaitu paradoks ekonomi yang mana tergambar dengan maraknya produk ilegal yang membanjiri pasar dan e-commerce lokal.
disparitas komitmen perdagangan tidak hanya sekadar perbedaan antara yang taat dan yang melanggar. Ia merupakan celah sistematis yang terbentuk akibat ketidakseimbangan antara regulasi, penegakan hukum, serta kesadaran dan pemahaman masyarakat,” ungkapnya.
Forum ini menghadirkan narasumber dari sejumlah instansi strategis, di antaranya Bea Cukai Sulbagsel, Dinas Perdagangan Kota Makassar, dan Balai Pengawasan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI. Diskusi berlangsung dinamis, dengan fokus pada berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat dalam dunia kewirausahaan dan perdagangan.
Sarah juga menambahkan pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan iklim perdagangan yang adil dan inklusif.
“Harapan kami, pemerintah memiliki komitmen kuat untuk memastikan perdagangan yang legal, inklusif, dan partisipatif.
Pelaku usaha menengah ke bawah (UMKM) harus diberi ruang untuk tumbuh, sementara pelanggaran harus ditindak secara tegas dan adil. Ini penting untuk menggerakkan perekonomian lokal hingga nasional,” tutup Sarah.
Trade Generation Forum 2025 menjadi wadah strategis bagi generasi muda, pelaku usaha, dan pemangku kebijakan untuk memperkuat sinergi menuju ekosistem perdagangan yang sehat dan berkeadilan.