Jakarta, ikolom.news – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya eskalasi politik dan gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, hingga kota lainnya. Aksi yang awalnya berlangsung damai, menurut ICMI, kini berujung pada tindakan anarkis, perusakan fasilitas publik, bahkan menimbulkan korban jiwa.
Dalam pernyataan resminya yang dirilis di Jakarta, 31 Agustus 2025, ICMI menegaskan enam poin sikap penting untuk merespons kondisi tersebut. Pertama, ICMI menyampaikan belasungkawa atas korban meninggal, termasuk pengemudi ojek online, serta mendesak aparat penegak hukum mengusut kasus ini secara transparan dan adil.
Kedua, ICMI menyerukan Presiden untuk mengambil langkah cepat, tegas, dan bijaksana demi mencegah perpecahan serta memulihkan stabilitas politik, keamanan, dan ekonomi.
Ketiga, ICMI mengingatkan para pejabat dan wakil rakyat untuk berempati kepada rakyat, menjauhi sikap pamer kemewahan, serta fokus pada kebijakan yang menyejahterakan masyarakat.
Keempat, ICMI mendesak evaluasi kebijakan fiskal dan praktik ekonomi yang dianggap membebani rakyat.
Kelima, ICMI mendorong seluruh pihak mengedepankan dialog dan musyawarah serta menghindari kekerasan dalam menyalurkan aspirasi.
Keenam, ICMI mengajak masyarakat menjaga persatuan, menolak provokasi, serta tidak terjebak pada kepentingan politik sempit yang dapat memecah belah bangsa.
“Pada akhirnya, ICMI mengajak seluruh umat dan bangsa untuk kembali pada nilai-nilai luhur Pancasila. Hanya dengan berpegang teguh pada fondasi ini, Indonesia dapat melewati berbagai ujian dan tantangan,” tutur Ketua Umum ICMI, Arif Satria, dalam pernyataannya