Ini Keterangan Anggota DPR RI Soal Dua Koridor Bus Mamminasata Stop Beroperasi

IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Hamka B. Kady, memberikan keterangan terkait pemberhentian dua koridor Teman Bus Trans Mamminasata.

Kata Hamka pada 1 Januari 2025 pemberhentian bus itu sudah sesuai dengan kesepakatan dalam Memorandum of Understanding (MoU).

Dua koridor yang dihentikan operasinya masing-masing adalah Koridor 1 yang menghubungkan Mal Panakkukang Makassar dengan Pelabuhan Galesong di Takalar, serta Koridor 2 yang melayani rute Kampus Unhas Tamalanrea-Stasiun Kereta Api Mandai di Maros.

Saat ini, hanya Koridor 3 yang masih beroperasi dengan rute kampus Unhas Tamalanrea-Unhas Teknik di Kabupaten Gowa.

Menurut Hamka B. Kady, pemberhentian dua koridor tersebut telah sesuai dengan MoU antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dalam kesepakatan itu, kedua koridor tersebut seharusnya sudah dialihkan atau di-take over oleh Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

“Seharusnya memang di-take over oleh Pemkot dan Pemprov, karena itulah MoU-nya,” ujar Hamka B. Kady pada Rabu (8/1/2025) mengutip Majesty.co.id.

Hamka menjelaskan, keterbatasan anggaran yang menjadi faktor utama mengapa dua koridor Teman Bus Makassar berhenti beroperasi.

Hal serupa, katanya, terjadi di beberapa daerah lainnya di Indonesia termasuk di Bali.

“Keadaan ini memang tergantung pada anggaran Kemenhub. Bahkan di Bali, semua koridor sudah berhenti beroperasi,” kata Hamka.

“Saat ini, anggaran tersebut tidak lagi tersedia, karena pada dasarnya pengelolaan sudah harus diambil alih oleh Pemprov atau Pemkot,” tegas Hamka B. Kady.

Hamka memastikan dalam waktu dekat Komisi V DPR RI akan membahas kondisi Teman Bus Makassar bersama Kemenhub selaku otoritas moda transportasi tersebut.

“Tetapi kami sekarang belum bicara dengan Menteri Perhubungan hanya telepon tadi, tapi dalam rapat yang akan datang tanggal 21 [Januari] akan kita bahas secara detail nanti. Mudah-mudahan ada solusi,” pungkas politisi asal Takalar ini.

Sebelumnya, muncul petisi yang mendesak pemerintah atau Kemenhub untuk kembali memberikan subsidi untuk Teman Bus koridor 1 dan 2.

Petisi yang berjudul “Subsidi kembali Teman Bus Makassar (Semua Koridor) untuk transportasi massal” telah mengumpulkan lebih dari 1.119 tanda tangan hingga Rabu (7/1/2025) di laman change.org.

Teman Bus dianggap membantu mengurangi kemacetan, memudahkan akses ke berbagai kampus seperti Unhas dan UIN Samata, serta menjadi solusi transportasi bagi warga yang ingin ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *