Iran Mendadak Peringatkan Eropa soal Nuklir

IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL — Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara Eropa terkait pendekatan mereka terhadap program nuklir Teheran.

Dalam komentar yang dimuat oleh mingguan Prancis dan dikutip AFP, Araghchi memperingatkan bahwa strategi konfrontatif Eropa berisiko memicu krisis proliferasi nuklir global.

Peringatan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyatakan pada akhir April bahwa Prancis, bersama Jerman dan Inggris (dikenal sebagai E3), tidak akan ragu menerapkan kembali sanksi yang telah dicabut satu dekade lalu jika aktivitas nuklir Iran dianggap mengancam keamanan Eropa.

“Strategi konfrontasi ini berisiko memicu krisis proliferasi nuklir global yang terutama akan memengaruhi orang Eropa sendiri,” ujar Araghchi.

BACA JUGA:


TNI Dikerahkan Amankan Kejaksaan di Seluruh Indonesia, Berlaku Mulai Mei 2025


Ia juga menegaskan kesiapan Iran untuk membuka kembali dialog.

“Saya siap melakukan perjalanan ke Paris, Berlin, dan London untuk memulai babak baru,” tambahnya.

Araghchi turut menyesalkan potensi penggunaan mekanisme “snapback” yang memungkinkan pengembalian sanksi PBB jika Iran dianggap tidak memenuhi komitmen nuklirnya. Menurutnya, mekanisme itu seharusnya menjadi jalan terakhir untuk menyelesaikan sengketa, bukan alat tekanan politik.

“Iran telah memperjelas posisinya,” tegas Araghchi. “E3 harus bertanya pada dirinya sendiri bagaimana mereka bisa mencapai jalan buntu ini,” katanya, seraya menuduh Eropa menggunakan isu hak asasi manusia dan hubungan Iran dengan Rusia sebagai alasan untuk menjauh secara diplomatik.

Pernyataan ini muncul di tengah putaran keempat perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang digelar di Muscat, Oman.

Negosiasi tersebut merupakan kelanjutan dari dialog yang dimulai sebulan lalu—kontak tingkat tinggi pertama sejak AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump.

Perkembangan ini menunjukkan ketegangan yang masih tinggi dalam upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, dengan dinamika global dan regional yang semakin kompleks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *