IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Isu mengenai pengunduran diri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali mencuat dan memicu spekulasi luas di masyarakat. Kabar ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai stabilitas ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun, berbagai pihak telah memberikan tanggapannya untuk meredam keresahan publik.
BACA JUGA: Pemerintah Batalkan Penundaan CPNS dan PPPK 2024, Pengangkatan Dipercepat
Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membantah adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Pernyataan ini diharapkan dapat menenangkan situas di tengah spekulasi yang berkembang.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, juga menepis isu bahwa Sri Mulyani akan mundur dari jabatannya. Menurutnya, Sri Mulyani terlihat menikmati tugasnya sebagai Menteri Keuangan.
“Ibu SMI (Sri Mulyani Indrawati) saya lihat enjoy, enjoy aja. Saya lihat ya,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, mengutip Liputan6.com, Selasa (18/3/2025).
Muzani menambahkan bahwa hingga saat ini, ia belum mendengar secara langsung informasi terkait pengunduran diri Sri Mulyani. “Saya belum dengar (soal isu mundur),” ucapnya.
Sikap Sri Mulyani dan Pertemuannya dengan Prabowo
Di sisi lain, Sri Mulyani sendiri belum memberikan pernyataan tegas terkait isu ini. Saat ditanya oleh awak media, ia hanya memberikan senyum simpul tanpa menjawab secara langsung, yang justru semakin memicu spekulasi publik.
Pertemuan antara Sri Mulyani dan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu juga menjadi sorotan. Dalam momen buka puasa bersama di Istana Negara, keduanya terlihat dalam suasana akrab. Foto-foto pertemuan tersebut bahkan diunggah di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet.
“Suasana penuh keakraban Presiden Prabowo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berbuka puasa di Istana Negara, sore ini,” tulis akun @sekretariat.kabinet.
Dengan berbagai bantahan dari elite politik dan sikap santai Sri Mulyani, isu pengunduran dirinya masih menjadi teka-teki. Publik pun menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait mengenai masa depan kepemimpinan ekonomi Indonesia.