JK Beri Pidato di Wisuda Unhas: Banyak Insinyur Menganggur

IKOLOM.NEWS, MAKASSAR — Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka pengangguran di kalangan insinyur Indonesia.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan pidato pada acara wisuda Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (3/6/2025).

Menurut JK, kondisi ekonomi global yang tidak menentu berdampak signifikan terhadap lapangan pekerjaan di Indonesia. Banyak perusahaan belum membuka rekrutmen, termasuk di sektor teknik, meski kebutuhan akan tenaga kerja tetap ada.

“Artinya, banyak insinyur yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi, tapi masih kesulitan mendapatkan pekerjaan karena situasi ekonomi dunia,” ujar JK.

BACA JUGA:


BPS: Impor RI April 2025 Tembus US$20,59 Miliar, Didominasi Barang Nonmigas


JK mencontohkan kondisi ini dengan pengalaman di perusahaannya sendiri. Dalam sebuah rekrutmen terbatas untuk 20 insinyur, jumlah pelamar mencapai 23 ribu orang.

Ia juga menyinggung insiden kericuhan saat job fair yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi pada 27 Mei lalu. Panitia memperkirakan hanya 2.000 pencari kerja yang hadir, namun realisasinya mencapai 25 ribu orang.

“Terjadi kegaduhan luar biasa karena jumlah pencari kerja jauh melebihi kapasitas. Ini menunjukkan betapa terbatasnya lapangan kerja di negara kita,” tambahnya.

JK menjelaskan bahwa ketidakpastian ekonomi global dipicu oleh berbagai konflik internasional, seperti perang di Eropa, konflik Palestina, serta perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Situasi ini, menurutnya, juga berdampak pada turunnya harga komoditas ekspor utama Indonesia seperti batu bara, nikel, dan sawit.

“Akibatnya, ekonomi melemah, dan kemampuan negara untuk membangun juga ikut menurun. Pemerintah menyebut ini sebagai efisiensi. Anggaran untuk Kementerian PUPR saja yang dulu Rp150 triliun, kini tinggal Rp28 triliun,” ujarnya.

JK menegaskan bahwa generasi muda harus siap menghadapi tantangan ini dan tidak boleh menyerah.

“Kalau kita tidak bisa melewati masa sulit ini, maka kita juga tidak akan bisa meraih masa baik yang akan datang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *