IKOLOM.NEWS, NASIONAL — Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), menilai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi secara menyeluruh. Menurutnya, program tersebut sebaiknya dijalankan oleh pemerintah daerah, bukan terpusat di Badan Gizi Nasional (BGN).
“Evaluasi pelaksanaan. Kan semuanya dievaluasi. Bukan evaluasi proyek, tidak. Evaluasi pelaksanaan,” kata JK kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
BACA JUGA:
Wamenaker Usul Hapus Syarat Batas Umur dalam Lowongan Kerja
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini menekankan pentingnya meninjau kembali lembaga penyelenggara program MBG. Ia mempertanyakan apakah pelaksanaan program sebaiknya tetap bersifat nasional atau lebih tepat jika dilokalisasi.
“Ya bagaimana, apakah dibutuhkan secara nasional (atau) dilokalkan?” ujarnya.
Menurut JK, beban yang harus ditanggung BGN terlalu berat jika harus menjangkau seluruh wilayah hingga ke tingkat kecamatan. Ia menyarankan agar pelaksanaan MBG diserahkan kepada pemerintah daerah demi efektivitas dan efisiensi.
“Kalau ini kan BGN sampai ke kecamatan, mana bisa. Serahkan ke daerah saja pelaksanaannya contohnya,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa program MBG telah menjangkau seluruh 38 provinsi di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan usai dirinya melaporkan perkembangan program tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025) lalu.
“Tadi hanya melaporkan terkait dengan pelaksanaan Program Makan Bergizi yang hari ini alhamdulillah sudah lengkap di 38 provinsi, karena yang Papua Tengah baru berjalan hari ini, dan hari ini sudah bertambah 117 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi,” ungkap Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip SindoNews.
Ia menambahkan, capaian ini merupakan langkah signifikan dalam pemerataan akses gizi bagi masyarakat. Hingga pekan ini, program MBG telah menjangkau lebih dari dua juta penerima manfaat.
“Dalam waktu satu setengah bulan, alhamdulillah sekarang sudah mencapai di 38 provinsi dan di 693 satuan pelayanan. Minggu ini insyaAllah sudah bisa melayani lebih dari 2 juta penerima manfaat,” pungkas Dadan.