Karena Iri dengan China, Elon Musk Ingin Privatisasi Layanan Kereta AS

Karena Iri dengan China, Elon Musk Ingin Privatisasi Layanan Kereta AS. (Foto: CNBC Indonesia)

IKOLOM.NEWS, INTERNASIONALElon Musk kembali melontarkan gagasan kontroversial terkait kebijakan publik Amerika Serikat. Dalam konferensi virtual Morgan Stanley Technology, Rabu (5/3/2025), Musk menyatakan bahwa Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) dan Amtrak sebaiknya dikelola oleh sektor swasta.

Menurut Musk, privatisasi dua layanan publik tersebut akan membuka peluang besar bagi perbaikan kualitas layanan, dengan mencontoh kesuksesan layanan kereta cepat di China yang jauh lebih maju dan efisien.

“Kita harus memprivatisasi apa pun yang bisa diprivatisasi,” ujar Musk, yang juga dikenal sebagai salah satu penasihat Presiden Donald Trump, dalam kaitannya dengan upaya memangkas anggaran pemerintah secara besar-besaran, dikutip dari Reuters, Selasa (11/3/2025).

BACA JUGA: Ledakan SpaceX Starship Ganggu Lalu Lintas Udara, FAA Lakukan Investigasi

Musk menilai kondisi Amtrak saat ini memprihatinkan, apalagi jika dibandingkan dengan sistem perkeretaapian di negara-negara lain yang lebih modern.

“Bandingkan saja dengan kereta peluru di China, yang lebih cepat dan nyaman. Kita bisa memiliki hal serupa jika dikelola dengan pola pikir bisnis,” tambahnya.

Privatisasi untuk Tingkatkan Inovasi dan Layanan

Pendiri Tesla dan SpaceX itu berpendapat, dengan privatisasi, layanan publik akan menjadi lebih responsif dan kompetitif, karena ada insentif inovasi yang lahir dari ancaman kegagalan bisnis.

“Dengan privatisasi, Anda mendapatkan umpan balik yang lebih baik untuk perbaikan, karena ada risiko kebangkrutan yang memacu inovasi,” jelas Musk.

Meski gagasan ini disambut positif oleh sebagian pihak, Musk mengakui bahwa proses privatisasi memerlukan persetujuan Kongres, sehingga tidak mudah untuk direalisasikan dalam waktu singkat.

Kritik terhadap Proyek Kereta Cepat Pemerintah

Musk juga mengingatkan kembali kritiknya terhadap proyek kereta cepat yang didanai pemerintah, termasuk proyek Hyperloop yang pernah dia gagas sendiri pada 2013.

Kala itu, Musk menolak model kereta cepat pemerintah yang menurutnya terlalu mahal dan lambat, sehingga tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat modern yang menuntut efisiensi dan kecepatan.

“Dengan sedikit keberuntungan, kereta api berkecepatan tinggi yang ada sekarang akan dibatalkan,” ujar Musk, menegaskan pandangannya bahwa sektor swasta mampu menghadirkan solusi transportasi yang lebih efisien.

Usulan Privatisasi USPS

Tak hanya Amtrak, Musk juga menyentil isu privatisasi USPS, meskipun tanpa menjelaskan lebih rinci.

Perlu diketahui, ide privatisasi layanan pos nasional ini bukan hal baru, karena sebelumnya Presiden Donald Trump juga pernah mengusulkan hal serupa, terutama terkait dengan efisiensi anggaran negara.

Menuai Pro dan Kontra

Gagasan Musk tersebut diperkirakan akan memantik perdebatan di tingkat nasional, mengingat USPS dan Amtrak adalah dua layanan vital yang selama ini disubsidi pemerintah untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk wilayah terpencil.

Namun bagi sebagian kalangan, ide privatisasi ini dinilai dapat membawa angin segar untuk reformasi layanan publik, agar lebih modern, cepat, dan mampu bersaing dengan layanan swasta lain.

Hingga saat ini, pemerintah AS dan Kongres belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan privatisasi yang kembali digaungkan Musk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *