Headlines

Kekerasan Pelajar di Pangandaran: Kasus Perundungan Viral Berlanjut ke Proses Hukum

Ikolom.News – Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan sebuah video yang menunjukkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar terhadap teman sekelasnya. Kejadian ini berlangsung di luar jam pelajaran dan di luar lingkungan sekolah, namun melibatkan siswa dari SMPN 6 Pangandaran. Video yang viral ini memperlihatkan seorang siswa SMP dipukul hingga terjatuh, sementara teman-temannya menyaksikan tanpa memberikan pertolongan, bahkan ada yang terlihat tertawa.

Pihak sekolah SMPN 6 Pangandaran, melalui Kepala Sekolah Islah Hadiansyah, mengonfirmasi bahwa siswa-siswa yang terlibat adalah siswa mereka. Meskipun demikian, Islah menegaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di luar waktu sekolah dan bukan bagian dari kegiatan pembelajaran. Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki lebih lanjut dan memastikan bahwa kejadian ini tidak terulang di masa depan.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Supri, juga menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak berwajib dan memastikan kasus ini diproses sesuai prosedur hukum. Kasus ini menjadi sorotan karena bukan hanya menunjukkan adanya kekerasan antar pelajar, tetapi juga fenomena perundungan yang tampaknya mulai mengkhawatirkan di kalangan remaja.

Berdasarkan data terbaru, kasus perundungan atau bullying di kalangan pelajar semakin meningkat, seiring dengan semakin terbukanya akses media sosial yang sering menjadi tempat aksi kekerasan dilakukan. Berbagai kalangan, baik dari sektor pendidikan maupun pemerintah, mengimbau agar orang tua dan masyarakat lebih aktif mengawasi pergaulan anak-anak, sekaligus memberikan edukasi tentang dampak negatif dari perundungan.

Pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut, dan akan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Sementara itu, pihak sekolah berjanji untuk lebih ketat dalam mengawasi aktivitas siswa di luar sekolah dan memberikan pembinaan yang lebih intensif terkait nilai-nilai anti kekerasan.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa meskipun kejadian terjadi di luar lingkungan sekolah, perundungan yang terjadi antar pelajar tetap harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *