Ikolom.News – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang ikut serta sebagai relawan dalam Global Sumud Flotilla (GSF) berada dalam kondisi aman.
Kemlu menegaskan tidak ada WNI yang ditahan oleh otoritas Israel.
“Dalam catatan kami, tidak ada WNI yang berada di kapal yang dicegat tersebut,” ujar Juru Bicara Kemlu, Vahd Nabyl Achmad Mulachela, Sabtu (4/10/2025). Dilansir dari laman berita pintasan.co
Menurut Nabyl, terdapat tiga WNI yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini, yakni Wanda Hamidah, Fathur Harits, dan Muhammad Husein.
Saat ini, Wanda dan Fathur berada di Sisilia, sementara Muhammad Husein tercatat berada di Siprus.
Meski demikian, Kemlu tetap melakukan koordinasi intensif dengan perwakilan RI di berbagai negara untuk memastikan keselamatan para relawan.
“Kami terus berkomunikasi dengan KBRI Tunis, KBRI Roma (yang membawahi Siprus), KBRI Athena, serta KBRI Kairo untuk memantau perjalanan dan kondisi WNI yang ikut serta dalam GSF,” jelas Nabyl.
Sebelumnya, angkatan laut Israel dilaporkan telah mencegat armada Global Sumud Flotilla yang berlayar menuju Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan.
Armada tersebut terdiri dari sekitar 45 kapal yang diisi oleh aktivis internasional, politisi, hingga tokoh publik, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg.
Global Sumud Flotilla berangkat dari Spanyol sebulan lalu dengan tujuan menembus blokade Israel terhadap Palestina.
Blokade tersebut telah memperparah krisis kemanusiaan di Gaza, di mana PBB menyebut kelaparan kini melanda sebagian besar wilayah.
Israel menyatakan aktivis asing yang ditahan akan segera dideportasi ke Eropa melalui Pelabuhan Ashdod.
Kapal Marinette menjadi armada terakhir yang dicegat setelah berupaya tetap melanjutkan perjalanan menuju Jalur Gaza.
Keterlibatan WNI dalam Global Sumud Flotilla menunjukkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap isu kemanusiaan di Gaza.
Meskipun tidak ada WNI yang berada di kapal yang dicegat Israel, langkah Kementerian Luar Negeri untuk terus memantau dan berkoordinasi dengan berbagai perwakilan RI di luar negeri mencerminkan upaya diplomatik yang sigap dalam melindungi warga negara.
Insiden ini juga menyoroti ketegangan yang masih berlangsung di kawasan tersebut serta tantangan besar bagi aktivis internasional dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza di tengah blokade yang berkepanjangan.