Kepala BPOM Taruna Ikrar Tanam Pohon Tanda Dimulainya Groundbreaking Fasilitas Baru PT Lapi Laboratories

IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, secara simbolis menanam pohon sebagai tanda dimulainya pembangunan fasilitas baru PT Lapi Laboratories.

Acara groundbreaking ini berlangsung khidmat dan disaksikan oleh sejumlah tokoh penting dari kalangan pemerintah, militer, kepolisian, dan industri.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Dr. Mustapa Widjaja (Komisaris PT Lapi Laboratories), Hardy Setiady (Direktur Utama), Andy Setiady (Managing Director), Melinda Widjaja (Director), Letnan Jenderal Muhammad Saleh Mustafa (Inspektur Jenderal TNI AD), Irjen Pol Suyudi Ario Seto (Kapolda Banten), serta Heru Budi Hartono (Staf Khusus Sekretariat Negara), dan jajaran pejabat BPOM.

BACA JUGA:


PM Pakistan Shehbaz Sharif: Militer Hancurkan Arogansi India


Penanaman pohon ini tidak hanya menjadi simbol dimulainya pembangunan fisik fasilitas, namun juga merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Aksi ini mencerminkan komitmen terhadap peningkatan kualitas udara, pengurangan polusi, dan upaya menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan industri.

Groundbreaking ini menandai dimulainya pembangunan Lapi Research and Innovation Centre (LRIC), sebuah pusat riset dan inovasi yang akan dibangun di atas lahan seluas 1.140 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 3.420 meter persegi.

Bangunan ini mencakup dua lantai aktif seluas 2.280 meter persegi serta lantai atap seluas 1.140 meter persegi. Pembangunan diperkirakan selesai dalam 8 hingga 9 bulan dan ditargetkan diresmikan pada awal tahun 2026.

Tak hanya LRIC, PT Lapi Laboratories juga tengah merencanakan ekspansi lanjutan, termasuk pembangunan fasilitas produksi hormon tahun ini, serta pengembangan fasilitas Non Beta Laktam (NBL), Biosimilar, Obat Generik, Small Volume Parenteral (SVP), dan Medical Nutrition.

Lebih jauh, PT Lapi Laboratories juga menargetkan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara, dimulai dengan ekspor produk ke Filipina pada tahun mendatang.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Taruna Ikrar menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga riset dalam menciptakan ekosistem inovasi nasional yang kuat dan berkelanjutan. Ia menyoroti perlunya kolaborasi berbasis konsep ABG (Academic, Business, and Government) sebagai kunci dalam mempercepat transformasi sektor kesehatan nasional.

“Melalui integrasi antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah, akan tercipta riset yang aplikatif, industri yang kompetitif, serta regulasi yang adaptif dan berdaya saing global,” tegas Taruna. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *