Ketegangan Memuncak, Pasukan Zionis Israel Serbu Masjid Al Aqsa dan Sita Pengeras Suara

Ketegangan Memuncak, Pasukan Zionis Israel Serbu Masjid Al Aqsa dan Sita Pengeras Suara. (Foto: ist)

IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL — Pasukan zionis Israel kembali memicu ketegangan setelah menyerbu Aula Salat Qibli di Masjid Al Aqsa, Minggu (9/3/2025). Dalam serangan tersebut, pasukan Israel dilaporkan menyita pengeras suara milik masjid dan kemudian mundur dari lokasi. Hal ini diungkapkan sumber lokal yang dikutip Palestinian Media Centre.

BACA JUGA: Manchester United Resmi Umumkan Pembangunan Stadion Baru, Kapasitas 100 Ribu Penonton

Dilansir Middle East Monitor, Rabu (12/3/2025), selain menyerbu Masjid Al Aqsa, pasukan pendudukan Israel juga mencegah warga Palestina dari Tepi Barat untuk masuk ke Yerusalem dan menunaikan ibadah di masjid suci tersebut. Mereka hanya mengizinkan wanita Palestina berusia di atas 40 tahun dengan kartu identitas Palestina untuk memasuki kawasan kota tua Yerusalem.

Masjid Al Aqsa saat ini menghadapi ancaman serius akibat penggalian ilegal dan percepatan proyek Yudaisasi oleh Israel. Salah satu proposal terbaru bahkan mengusulkan pembagian area masjid dan pengambilalihan lebih dari 70 persen wilayahnya. Proposal tersebut diajukan Anggota Knesset Israel, Amit Halevi, dan menuai kecaman luas dari masyarakat internasional.

Situasi ini diperburuk oleh pengetatan militer Israel di berbagai pintu masuk dan keluar kota-kota Palestina, serta serangan brutal yang terus berlangsung di Jenin, Tulkarm, dan kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat sejak Januari 2025.

Pada hari kedua Ramadan, lebih dari 500 pemukim Israel dilaporkan melakukan aksi provokatif dengan menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa melalui Gerbang Maroko. Aksi ini berlangsung di bawah perlindungan ketat pasukan Israel.

Menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, para pemukim tersebut berkeliling di sekitar masjid dengan perilaku provokatif dan melakukan ritual Yahudi, khususnya di area timur kompleks masjid.

Sejak eskalasi kekerasan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat pada Oktober 2023, pasukan Israel semakin memperketat akses ke Masjid Al Aqsa dan pintu masuk Kota Tua Yerusalem. Sebaliknya, akses untuk pemukim Israel justru dipermudah, sementara warga Palestina dibatasi.

Sebagai catatan, kesepakatan historis antara Yordania—penjaga sah situs-situs Islam dan Kristen di Yerusalem—dan Israel, menyatakan bahwa Masjid Al Aqsa adalah tempat ibadah umat Islam, dan ibadah non-Muslim dilarang di dalam kompleks masjid tersebut. Kesepakatan ini telah berlaku sejak Israel menduduki Yerusalem Timur pada 1967.

Namun, realitas di lapangan saat ini menunjukkan pelanggaran serius terhadap kesepakatan tersebut, yang semakin memperkeruh konflik di kawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *