IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Irfan Pulungan, menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo adalah sosok yang layak memimpin PPP dan bisa menjadi kunci kembalinya partai berlambang Ka’bah itu ke DPR pada Pemilu 2029. Hal tersebut ia ungkapkan dalam wawancara dengan Kompas.com, Selasa (27/5/2025).
“Kalau ada yang menawarkan beliau menjadi Ketua Umum PPP, itu sangat luar biasa. Dan kalau dia merespons itu, menurut saya sebuah anugerah bagi PPP,” ujar Irfan.
BACA JUGA:
Kanselir Jerman Kecam Serangan Israel di Gaza: “Sudah Tak Bisa Dipahami Lagi”
Menurut Irfan, pengalaman Jokowi sebagai kepala negara dan latar belakang politiknya yang kuat menjadikannya figur ideal untuk melakukan transformasi di tubuh PPP. Ia optimistis, di bawah kepemimpinan Jokowi, PPP tidak hanya akan kembali ke Senayan, tetapi juga berpotensi masuk lima besar partai nasional.
“Insya Allah kalau PPP dipimpin oleh Pak Jokowi, insya Allah bertiga dan kembali ke Senayan. Mudah-mudahan bisa menjadi lima besar sehingga mendapat pimpinan di DPR,” tambah Irfan.
PPP Gagal ke Senayan Pertama Kalinya
PPP gagal meraih kursi di DPR untuk pertama kalinya sejak pemilu pertama pascareformasi. Dalam Pemilu 2024, partai tersebut hanya memperoleh 3,87 persen suara atau 5.878.777 suara nasional, tidak memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
Kondisi ini, menurut Irfan, menuntut adanya pembenahan menyeluruh. Ia menilai hanya figur sekelas Jokowi yang mampu melakukan reformasi tersebut secara efektif.
“Saya pikir figur Pak Jokowi yang cocok untuk memimpin PPP supaya ada pembenahan, pembaruan, transformasi,” ujar mantan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) itu.
Rommy Sebut Banyak Nama Tokoh Eksternal Masuk Bursa
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy atau Rommy, juga mengungkap sejumlah tokoh eksternal yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Mereka antara lain mantan KSAD Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Bahkan, Rommy mengaku sempat membujuk Anies Baswedan untuk mempertimbangkan posisi tersebut.
Rommy juga mengaku telah berkonsultasi dengan Presiden Jokowi terkait nama Amran Sulaiman. Ia menilai, untuk mengembalikan PPP ke DPR dibutuhkan figur dengan kekuatan dan kapasitas luar biasa.
“Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan. Effort untuk ke situ mahaberat, mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan mampu kembali,” kata Rommy, Senin (26/5/2025).
“Karenanya, dibutuhkan extraordinary power dan extraordinary leader untuk memimpin PPP,” tegasnya.
Belum Ada Respons dari Jokowi
Hingga saat ini, Presiden Joko Widodo belum memberikan tanggapan resmi terkait wacana dirinya menjadi ketua umum PPP. Namun, manuver dan spekulasi politik ini dinilai mencerminkan dinamika internal PPP yang tengah mencari sosok kuat untuk menyelamatkan masa depan partai jelang Pemilu 2029.