IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL – Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) Amerika Serikat melaporkan bahwa wahana antariksa SpaceX Starship mengalami ledakan pada Kamis (6/3/2025) waktu setempat.
BACA JUGA: Wali Kota Makassar Periksa Kendaraan Dinas, Temukan Pelanggaran Penggunaan
Dilansir dari Liputan6.com, insiden ini menyebabkan gangguan signifikan pada lalu lintas udara, mempengaruhi sekitar 240 penerbangan.
Kekhawatiran akan serpihan antariksa memaksa puluhan pesawat mengubah rute penerbangan mereka. FAA bahkan mengeluarkan perintah penghentian penerbangan (ground stop) selama lebih dari satu jam bagi pesawat yang akan berangkat dari empat bandara utama di Florida: Miami, Fort Lauderdale, Orlando, dan Palm Beach.
Menurut data FAA, insiden tersebut mengakibatkan 171 penundaan keberangkatan, 28 pengalihan rute penerbangan, dan 40 penerbangan yang sedang mengudara ditahan rata-rata selama 22 menit selama aktivasi Area Respons Serpihan (Debris Response Area). Secara keseluruhan, penundaan penerbangan akibat insiden ini rata-rata mencapai 28 menit per pesawat.
Kegagalan Berturut-Turut dalam Uji Starship
Ledakan ini merupakan kegagalan kedua berturut-turut dalam uji coba peluncuran Starship yang dilakukan oleh perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. FAA telah mewajibkan SpaceX untuk melakukan investigasi kecelakaan guna menentukan penyebab hilangnya wahana Starship tersebut.
Bulan lalu, FAA sempat menyetujui lisensi peluncuran SpaceX untuk uji penerbangan pada Kamis (6/3/2025), meskipun investigasi terhadap kegagalan Starship sebelumnya masih berlangsung. Dalam persetujuannya, FAA menyatakan telah meninjau pengajuan lisensi SpaceX serta detail awal dari investigasi sebelumnya sebelum akhirnya memberikan izin peluncuran.
Pesawat Meledak di Luar Angkasa
Siaran langsung misi SpaceX menunjukkan Starship pecah di ruang angkasa tak lama setelah mulai berputar tak terkendali dengan mesin yang mati. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan serpihan api meluncur di langit senja dekat Florida selatan dan Bahama.
Peristiwa ini menyebabkan FAA menghentikan sementara lalu lintas udara di beberapa bagian Florida sebagai langkah pengamanan. FAA juga telah membuka penyelidikan lebih lanjut atas kecelakaan ini untuk memastikan keamanan dalam peluncuran berikutnya.
Kemunduran Program Roket Mars Elon Musk
Insiden ini menjadi kemunduran bagi program roket Mars milik Elon Musk, yang sebelumnya ingin dipercepat pada tahun ini. Kegagalan uji Starship kedelapan ini terjadi hanya sebulan setelah uji ketujuh juga berakhir dengan ledakan.
Starship, dengan tinggi 403 kaki (123 meter), merupakan bagian utama dari rencana ambisius Musk untuk mengirim manusia ke Mars dalam dekade mendatang. Namun, kegagalan berturut-turut ini menunjukkan masih adanya tantangan teknis besar yang harus diatasi oleh SpaceX sebelum mencapai target tersebut.
Proses Peluncuran dan Dugaan Penyebab Kegagalan
Roket lepas landas sekitar pukul 06:30 malam dari fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas. Pendorong tahap pertama Super Heavy berhasil kembali ke Bumi dan ditangkap oleh derek SpaceX sesuai rencana. Namun, beberapa menit kemudian, tahap atas Starship terlihat berputar di ruang angkasa dengan beberapa mesin tidak berfungsi.
SpaceX mengonfirmasi bahwa mereka kehilangan kontak dengan pesawat, yang kemudian diikuti dengan ledakan besar. Hingga kini, belum jelas apakah ledakan tersebut disebabkan oleh sistem penghentian penerbangan otomatis SpaceX, yang biasanya terpicu ketika terjadi kegagalan besar pada roket.
“Sayangnya, ini juga terjadi terakhir kali, jadi kami punya beberapa latihan sekarang,” ujar juru bicara SpaceX, Dan Huot, dalam siaran langsung peluncuran.
FAA terus memantau situasi dan bekerja sama dengan SpaceX untuk meningkatkan keamanan dalam uji peluncuran wahana antariksa di masa mendatang.