Lonjakan Serapan Beras Bulog Tertinggi dalam Lima Tahun, Capai 2000 persen

IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Perum BULOG mencatat lonjakan serapan beras yang luar biasa dalam tiga bulan pertama 2025. Hingga Maret 2025, BULOG telah menyerap 725.513 ton beras dari petani, menjadi angka tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk periode yang sama.

Peningkatan ini mencapai 2.000 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana serapan BULOG hanya sekitar 35.000 ton dalam tiga bulan pertama.

BACA JUGA:


1 Syawal 1446 H Resmi Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025


Biasanya, BULOG membutuhkan satu tahun penuh untuk menyerap satu juta ton beras. Namun, dalam waktu hanya tiga bulan, serapan BULOG sudah mendekati pencapaian tahunan pada masa lalu.

Pengamat politik Hendri Satrio (Hensa) menilai pencapaian ini sebagai bukti keberhasilan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membawa perubahan di sektor pertanian. Menurutnya, langkah cepat dan nyata yang dilakukan memberikan dampak signifikan bagi produksi beras nasional.

“Dalam waktu singkat, kita bisa melihat dampak tangan dingin Amran Sulaiman. Serapan BULOG melonjak, produksi beras meningkat, mafia pangan ditindak, dan efisiensi anggaran membuahkan hasil maksimal. Jargon ‘tidak ada hari libur di Kementan untuk swasembada’ bukan sekadar slogan, tapi benar-benar diterapkan,” ujar Hensa dalam keterangan resminya, Sabtu (29/3/2025).

Hensa menyebut lonjakan serapan gabah tahun ini sebagai kado istimewa Lebaran bagi seluruh komponen bangsa karena Indonesia semakin mendekati swasembada pangan.

Meski demikian, ia mengingatkan agar pemerintah tetap waspada terhadap tantangan yang ada, terutama faktor cuaca yang kini memasuki musim hujan lebat.

“Saya oke ya dengan data ini, prestasi sekaligus kado istimewa bagi bangsa Indonesia. Kenapa? Pangan itu sektor dasar yang menentukan nasib bangsa kita ke depan. Tapi saya juga mengingatkan jangan terlalu terlena karena tantangan ke depan masih cukup panjang, walaupun saya apresiasi kinerja BULOG dan Menteri Pertanian yang terus bekerja meningkatkan produksi dalam negeri,” tambahnya.

 

Serapan gabah pada 28 Maret 2025 tercatat mencapai 725.513 ton setara beras, meningkat 2.243,09 persen dibandingkan tahun 2015 yang hanya 30.964 ton.

Angka ini juga meningkat 1.970,53 persen dibandingkan serapan tahun lalu yang hanya 35.040 ton, jauh di atas rata-rata serapan 2015 hingga 2024 yang sebesar 152.082 ton.

Capaian ini sejalan dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat lonjakan produksi beras nasional pada periode Januari-Maret 2025 sebesar 52,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Produksi beras nasional pada periode tersebut mencapai 8,67 juta ton, dengan potensi luas panen padi mencapai 2,83 juta hektar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *