Mahasiswa KKN-T Gel 113 Unhas Sosialisasikan Pengendalian Hama pada Tanaman Cabai dengan Pestisida Nabati dari Daun Pepaya

Mahasiswa KKN-T Unhas Gel.113, Desa Pantama, Kabupaten Bulukumba. (Foto: Rendi)

IKOLOM.NEWS, BULUKUMBAMahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) Desa Pantama mengambil inisiatif dalam meningkatkan hasil pertanian dengan metode ramah lingkungan.

Mereka menggelar sosialisasi mengenai pengendalian hama pada tanaman cabai serta pelatihan pembuatan pestisida nabati berbahan dasar ekstrak daun pepaya di Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Kegiatan ini berlangsung pada 8-9 Februari 2025 dan dihadiri oleh para petani, Kelompok Wanita Tani (KWT), serta pihak-pihak yang peduli terhadap praktik pertanian berkelanjutan. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada petani mengenai jenis-jenis hama yang sering menyerang tanaman cabai, seperti kutu daun, thrips, dan ulat grayak, serta dampak negatifnya terhadap hasil panen. Selain itu, para peserta juga diperkenalkan dengan alternatif pengendalian hama menggunakan pestisida nabati yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Berita Terkait: Program Sehari Tanpa Gadget: KKN-T Gel. 113 Unhas Desa Pantama Gelar Lomba Permainan Tradisional Tingkat SD

A. Resky Husaifa Al Karni, mahasiswa KKN-T 113 Unhas yang menjadi pemateri dalam sosialisasi ini, menjelaskan bahwa daun pepaya mengandung senyawa aktif seperti papain dan alkaloid yang berfungsi sebagai insektisida alami. Senyawa ini dapat menghambat perkembangan hama tanpa merusak keseimbangan ekosistem.

“Proses pembuatan pestisida ini cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk daun pepaya segar, mencampurkannya dengan air, mendiamkan selama 24 jam, lalu menyaringnya dan menambahkan deterjen sebanyak satu sendok makan sebelum digunakan sebagai semprotan alami pada tanaman cabai,” tutur Resky Husaifa.

Melalui inisiatif ini, A. Resky Husaifa Al Karni berharap kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi warga Desa Pantama. Dengan menerapkan pestisida nabati berbahan lokal seperti ekstrak daun pepaya, petani diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Selain itu, penggunaan pestisida alami ini juga lebih ekonomis dan berkelanjutan bagi petani setempat.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak petani yang beralih ke metode pertanian ramah lingkungan, sehingga dapat meningkatkan hasil panen tanpa membahayakan ekosistem dan kesehatan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *