Headlines

Masih Berjuang Hadapi Ketidakstabilan, Ini 10 Negara Termiskin Dunia

Masih Berjuang Hadapi Ketidakstabilan, Ini 10 Negara Termiskin Dunia. (Foto: Kompas.com) Masih Berjuang Hadapi Ketidakstabilan, Ini 10 Negara Termiskin Dunia. (Foto: Kompas.com)

IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Sebagian negara di dunia masih bergulat dengan kemiskinan ekstrem, menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan sumber daya alam dan ketidakstabilan politik. Untuk menentukan peringkat negara miskin dan kaya, indikator utama yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita.

PDB per kapita dihitung dengan membagi total pendapatan nasional dengan jumlah penduduk, yang mencerminkan rata-rata pendapatan warga. Namun, penilaian ini memerlukan penyesuaian dengan Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP) untuk perbandingan yang lebih adil, mengingat biaya hidup dan inflasi berbeda di setiap negara.

Negara-negara kecil dan rentan di wilayah yang penuh tantangan seperti Liberia dan Chad, mengalami hambatan investasi dan pertumbuhan ekonomi akibat sektor keuangan yang lemah serta kebijakan pajak yang tidak mendukung. Sementara itu, negara besar seperti Republik Demokratik Kongo dan Mozambik menghadapi kendala berupa konflik internal dan infrastruktur yang buruk.

Berikut adalah 10 negara dengan kondisi ekonomi terendah berdasarkan estimasi PDB per kapita dan PPP menurut Dana Moneter Internasional (IMF) per 16 Januari 2025, dikutip dari Forbes India:

1. Sudan Selatan
– PDB: US$ 29,99 miliar
– Populasi: 11,2 juta
Sejak merdeka pada 2011, Sudan Selatan terus menghadapi konflik, ketidakstabilan politik, dan infrastruktur minim yang menghambat ekonomi.

2. Burundi
– PDB: US$ 2,15 miliar
– Populasi: 13,4 juta
Konflik dan ketidakstabilan politik memperburuk kondisi ekonomi, dengan 80% penduduk bergantung pada pertanian subsisten yang rentan terhadap krisis pangan.

3. Republik Afrika Tengah (CAR)
– PDB: US$ 3,03 miliar
– Populasi: 5,8 juta
Kekayaan mineral seperti emas dan berlian kontras dengan kemiskinan warganya. Konflik bersenjata, banjir, serta kekeringan memperburuk keadaan ekonomi.

4. Malawi
– PDB: US$ 10,78 miliar
– Populasi: 21,3 juta
Ketergantungan pada pertanian tadah hujan membuat Malawi rentan terhadap perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas.

5. Mozambik
– PDB: US$ 24,55 miliar
– Populasi: 34,4 juta
Bencana alam, pemberontakan, dan pertumbuhan penduduk yang cepat terus menghambat pembangunan ekonomi negara ini.

6. Somalia
– PDB: US$ 13,89 miliar
– Populasi: 19 juta
Perang saudara dan runtuhnya negara menyebabkan Somalia bergantung pada ekonomi informal yang berbasis peternakan dan kiriman uang dari diaspora.

7. Republik Demokratik Kongo (DRC)
– PDB: US$ 79,24 miliar
– Populasi: 104,3 juta
Meski kaya akan mineral, mayoritas penduduk DRC hidup dalam kemiskinan dengan keterbatasan akses pendidikan dan layanan kesehatan.

8. Liberia
– PDB: US$ 5,05 miliar
– Populasi: 5,4 juta
Konflik berkepanjangan serta wabah seperti Ebola telah merusak infrastruktur dan ekonomi negara ini.

9. Yaman
– PDB: US$ 16,22 miliar
– Populasi: 35 juta
Perang saudara menghancurkan ekonomi Yaman, membuat jutaan orang bergantung pada bantuan kemanusiaan.

10. Madagaskar
– PDB: US$ 18,1 miliar
– Populasi: 25,6 juta
Krisis politik dan pemanfaatan sumber daya yang terbatas menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.

Meski memiliki potensi sumber daya yang besar, negara-negara ini menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan solusi komprehensif untuk mendorong stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *