Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Tanggapi Aksi Demo ASN

Pembukaan Fakultas Kedokteran di Kampus Seluruh Indonesia Akan Dibatasi

IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro akhirnya memberikan tanggapan atas aksi protes yang dilakukan ratusan ASN di Kantor Kemendiktisaintek pada Senin (20/1) pagi. Protes tersebut muncul diduga akibat tindakan arogan dan pemecatan pegawai di kementeriannya.

Satryo mengungkapkan bahwa aksi demonstrasi itu terkait mutasi besar-besaran yang dilakukan kementeriannya, menyusul perubahan struktur kelembagaan dari satu kementerian di pemerintahan sebelumnya menjadi tiga kementerian di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.

“Demo ini berkaitan dengan mutasi besar-besaran yang sedang kami lakukan karena pecahnya kementerian menjadi tiga: Kemendikdasmen, Kemendiktisaintek, dan Kementerian Kebudayaan. Kami butuh banyak orang untuk membenahi struktur sesuai amanat presiden agar lebih efisien dalam penggunaan anggaran,” ujar Satryo usai menghadiri pelantikan Rektor ITB di Bandung, Senin sore, seperti dilansir detikJabar.

Ia menilai aksi tersebut dipicu oleh ketidaksetujuan sebagian pihak terhadap kebijakan mutasi yang dilakukan.

“Kami melakukan mutasi besar-besaran, dan ada pihak-pihak yang tidak berkenan, sehingga memantik aksi demonstrasi ini,” tuding Satryo.

Satryo juga membantah tudingan para ASN yang menyebut dirinya arogan, termasuk tuduhan bahwa ia sering marah dan melakukan kekerasan fisik.

“Tidak ada, itu tidak benar,” tegasnya.

Aksi protes para pegawai tersebut berlangsung di kantor Kemendiktisaintek pada Senin pagi. Para ASN membawa spanduk dan karangan bunga yang berisi sindiran terhadap Satryo. Salah satu spanduk berbunyi, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!” serta “Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga!”

Selain itu, tujuh karangan bunga dengan pesan serupa juga dipajang di lokasi. Salah satunya bertuliskan, *“Berdiri Bersama Hari Ini Untuk Dikti yang Lebih Baik #LAWAN! #MenteriDzolim #PaguyubanPegawaiDikti.”* Pesan lainnya berbunyi, “Berlaku Bajik Pada Karyawan Sebelum Mencitrakan Bijak Di Keramaian.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *