IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL — Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, melakukan kunjungan bersejarah ke Teheran pada Kamis (17/4/2025), di mana ia bertemu langsung dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan menyampaikan surat dari Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Dalam pertemuan yang menandai momen diplomatik penting ini, Khamenei menyampaikan dukungannya terhadap penguatan hubungan antara Iran dan Arab Saudi.
“Kami percaya bahwa hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi akan menguntungkan kedua negara, dan kedua negara dapat saling melengkapi,” kata Khamenei, dikutip dari kantor berita IRNA.
BACA JUGA:
Presiden Komisi Eropa: “Barat Seperti yang Kita Kenal Tidak Ada Lagi”
Khamenei juga menekankan pentingnya kerja sama regional antarnegara Timur Tengah.
“Jauh lebih baik bagi saudara-saudara di kawasan ini untuk bekerja sama dan saling membantu daripada bergantung pada pihak luar,” tambahnya.
Kantor berita resmi Arab Saudi, SPA, melaporkan bahwa kedua pihak membahas hubungan bilateral serta isu-isu strategis yang menjadi kepentingan bersama. Namun, isi lengkap surat dari Raja Salman belum diungkap ke publik.
Pertemuan ini merupakan kunjungan pertama pejabat tinggi Saudi yang diterima oleh Ayatollah Khamenei sejak 2006, saat Menteri Luar Negeri saat itu, Pangeran Saud al-Faisal, mengunjungi Teheran.
Selama kunjungannya, Pangeran Khalid juga bertemu dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Akbar Ahmadian, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Pezeshkian menegaskan bahwa Iran dan Saudi memiliki potensi besar untuk menyelesaikan berbagai persoalan kawasan secara mandiri.
“Iran dan Arab Saudi dapat menyelesaikan banyak masalah di kawasan ini dengan mengandalkan kapasitas bersama mereka dan tanpa perlu campur tangan asing,” ujarnya.
Kunjungan ini menjadi kelanjutan dari rekonsiliasi diplomatik kedua negara yang diumumkan pada Maret 2023, setelah tujuh tahun putus hubungan.
Proses normalisasi itu dimediasi oleh China. Sebelumnya, hubungan diplomatik kedua negara sempat memburuk pasca penyerangan terhadap misi diplomatik Saudi di Iran pada 2016.
Pada November 2024 lalu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Arab Saudi, Fayyad al-Ruwaili, juga telah bertemu dengan Jenderal Bagheri di Teheran untuk membahas peningkatan kerja sama pertahanan dan diplomasi militer antar kedua negara.
Kunjungan Pangeran Khalid kali ini semakin mempertegas arah baru hubungan bilateral yang diharapkan membawa stabilitas dan kerja sama yang lebih erat di kawasan Timur Tengah.