Headlines

Menteri HAM Minta Sediakan Tempat Unjuk Rasa, Bupati Andi Utta Jadikan Lapda Sebagai Panggung Aspirasi

Ikolom.Bulukumba – Mengutip DetikBali (15/9), Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengusulkan agar setiap kantor pemerintahan menyediakan tempat khusus untuk berunjuk rasa. Usulan itu disampaikan menanggapi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia belakangan ini.

Menurut Pigai, dengan adanya tempat khusus unjuk rasa, pimpinan atau perwakilan lembaga juga bisa menemui massa aksi dan menampung aspirasi mereka. Ia menyebut tempat khusus tersebut sebagai pusat demokrasi, karena negara berkewajiban menjamin kebebasan berpendapat dan berkumpul.

Sejalan dengan pandangan itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menginisiasi wadah penyampaian pendapat di muka umum yang dipusatkan di Lapangan Pemuda. Melalui Surat Keputusan Bupati Bulukumba Nomor 188.45 – 486 Tahun 2025, ia menetapkan Lapangan Pemuda sebagai Lokasi Penyampaian Pendapat Umum atau disebut sebagai Panggung Aspirasi.

Panggung Aspirasi yang disiapkan Pemkab Bulukumba ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Andi Utta, sapaan akrab Bupati Bulukumba, menyebutkan panggung aspirasi sebagai wadah untuk menerima saran, masukan, dan kritik konstruktif. Ia berharap aksi-aksi demonstrasi dapat dilaksanakan di lokasi tersebut.

“Kami instruksikan semua pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Bulukumba untuk hadir di sini melayani ketika ada aspirasi yang disampaikan,” ungkap Andi Utta saat peluncuran Panggung Aspirasi di Tribun Lapangan Pemuda, Rabu (24/9/2025).

Panggung aspirasi ini juga terbuka bagi instansi lain untuk menerima aspirasi atau unjuk rasa. Lebih jauh, Andi Utta menekankan kehadiran panggung aspirasi diharapkan dapat mengurai kemacetan akibat demonstrasi.

“Dengan adanya panggung aspirasi ini, saya harap tidak ada lagi tanggapan orang yang tidak nyaman karena demo, tidak ada lagi aspal rusak karena bakar ban, dan lain-lain,” katanya.

“Semoga tidak ada lagi tempat lain untuk demonstrasi. Kalau perlu di sini kita siapkan air minum dan kopi, yang penting demonya bukan di tempat lain,” sambungnya.

Peluncuran Panggung Aspirasi turut dihadiri unsur Forkopimda Bulukumba, Sekda Muh Ali Saleng, pimpinan OPD, organisasi masyarakat, OKP, LSM, hingga aktivis pemuda dan mahasiswa.

Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto memberi apresiasi terhadap inisiatif ini.

“Kami mengapresiasi panggung aspirasi. Baru Bulukumba yang ada seperti ini, dan difasilitasi langsung oleh pemerintah daerah,” ujarnya.

“Kami berkomitmen mendukung penuh panggung aspirasi ini. Kalau ada yang merasa keberatan dengan pelayanan kepolisian, bukan hanya Kasat, Kabag Kapolsek saja yang hadir di sini, tapi saya akan hadir langsung di sini,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya roh demokrasi dalam peradaban.

“Panggung aspirasi bukan hanya gedung yang megah, tapi yang terpenting adalah rohnya demokrasi. Mari bersama-sama menjadikan Bulukumba sebagai percontohan, manusia-manusia paling beradab ada di Bulukumba,” imbuh Kapolres.

Ketua DPD KNPI Bulukumba Muhammad Rais menilai pemerintah daerah sangat terbuka dengan hadirnya Panggung Aspirasi.

“Saya kira panggung aspirasi ini sangat luar biasa dan unik. Ini bukti pemerintah daerah tidak antikritik,” jelas Rais.

Apresiasi juga datang dari aktivis Bulukumba Dadang Darmawan atau Sam Prakoso.

“Ini bukan pembungkaman demokrasi, tapi ini kemajuan demokrasi yang dimulai di Bulukumba. Mari bersama-sama menjadi penyambung lidah masyarakat. Panggung ini wadah dalam menyampaikan semua masalah yang terjadi,” kata Sam Prakoso.

Peluncuran panggung aspirasi ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama pemanfaatan tribun Lapangan Pemuda sebagai Wadah Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *