IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia masih mengimpor beras selama periode Januari-Februari 2025, meskipun jumlahnya turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Total impor beras dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai 95,94 ribu ton, turun 89,11% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 880,81 ribu ton.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor beras sepanjang tahun 2025. Ia menegaskan bahwa beras yang masuk bukanlah bagian dari cadangan beras pemerintah (CBP) atau beras yang dikelola oleh Bulog.
“Mungkin beras khusus kali ya, beras pecah kali. Kalau beras untuk CBP Bulog nggak ada,” ujar Budi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025) seperti yang dikutip dari detikFinance.
BACA JUGA:Isu Mundurunya Sri Mulyani Picu IHSG Anjlok Lebih dari 5%
Tidak Ada Izin Impor CBP Bulog di 2025
Budi juga menjelaskan bahwa dalam neraca komoditas, tidak ada izin impor untuk CBP Bulog. Saat ditanya apakah impor tersebut berasal dari sisa kuota tahun sebelumnya, ia menegaskan bahwa beras yang masuk saat ini bukan bagian dari kuota lama.
“Bukan, ini kalau menurut saya beras khusus,” katanya.
Lebih lanjut, Budi memastikan bahwa hingga saat ini, pemerintah belum mengeluarkan izin impor untuk beras CBP Bulog.
“Nggak, nggak. Sampai sekarang nggak ada. Kan di neraca komoditas sudah ditetapkan nggak impor,” tegasnya.
Impor Beras Menurun karena Ketersediaan Domestik
Sebelumnya, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa penurunan impor beras tahun ini disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan suplai beras dalam negeri.
“Impor beras lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu karena ini terkait dengan ketersediaan suplai beras di domestik,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/3/2025).
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap stok beras dalam negeri tetap terjaga dan harga tetap stabil tanpa harus bergantung pada impor.